Hari Ini, Museum MACAN Kembali Dibuka Pasca Libur Lebaran

KOMPAS.com – Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) kembali dibuka untuk umum hari ini, Selasa (19/6/2018) pasca-libur Lebaran.

Sebelumnya, museum ini tutup untuk sementara mulai dari 15-18 Juni 2018.

Dengan kembali dibukanya Museum MACAN tentu menjadi kabar baik bagi warga Jakarta yang hendak menikmati sisa masa libur Lebaran.

Seperti diketahui, waktu cuti bersama libur Lebaran tahun ini masih berlaku sampai 20 Juni 2018.

(Baca: Kala Museum Macan Jadi Tujuan Wisata Anak Muda)

Namun bila Anda hendak mengunjungi museum ini, ada baiknya untuk membeli tiket secara online pada laman resmi Museum MACAN. Hal ini untuk mengantisipasi padatnya jumlah wisatawan yang akan datang.

Untuk tiket masuk, Anda bisa membelinya dengan harga Rp 100.000 per orang untuk dewasa, Rp 90.000 untuk pelajar dan lansia, serta Rp 80.000 untuk anak-anak.

Dengan harga tersebut, Anda bisa melihat 130 karya seni milik Yayoi Kusama dengan tema pameran “Life Is The Heart of A Rainbow.”

KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN The Spirit of The Pumpkins Descended The Heavens merupakan salah satu instalasi karya di Museum MACAN yang populer bagi pengunjung.

Yayoi Kusama sendiri merupakan seniman asal Jepang yang identik dengan penggunaan bentuk polkadot, jaring, dan labu pada setiap karyanya. Berbagai lukisan, patung, video, serta Infinity Mirrored Rooms ciptaanya telah merambah budaya pop global mulai dari 1950an hingga sekarang.

Pada pamerannya di Museum MACAN, salah satu karya Yayoi yang banyak dikagumi pengunjung adalah The Spirit of The Pumpkins Descended The Heavens. Karya tersebut merupakan sebuah ruangan yang dipenuhi dengan bentuk polkadot berwarna kuning-hitam.

“Ruangan ini benar-benar keren banget. Seakan-akan saya sedang berada di alam imajinasinya Yayoi Kusama,” ujar seorang pengunjung, Jason (22) kepada Kompas.com, Jumat (8/6/2018).

KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Seorang wisatawan berpose di The Obliteration Room, Museum MACAN, Jakarta.

Selain karya tersebut, mahasiswa salah satu universitas swasta di Jakarta ini juga mengagumi karya Yayoi lainnya, seperti Dots Obsession dan The Obliteration Room.

“Dari semua karya yang dipamerkan, ketiga karya tersebut merupakan favorit saya, terutama The Obliteration Room,” tambah Jason.

The Obliteration Room sendiri merupakan sebuah ruangan layaknya sebuah rumah. Di sana ada kitchen set lengkap dengan kompor dan aksesoris lainnya, sofa, meja belajar, sampai mainan anak-anak.

Namun, yang membuat ruangan ini spesial adalah pengunjung bisa menempelkan stiker warna-warni berbentuk polkadot di semua sisi ruangan yang serba putih. Selain itu, ruangan ini juga tampak instagramable dengan adanya stiker warna-warni tersebut.