Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

208 Wisatawan Mancanegara Sudah Dievakuasi dari Gili Trawangan

Kompas.com - 06/08/2018, 15:03 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan terbaru pukul 13.24 Wita, 358 wisatawan sudah dievakuasi dari dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno di menuju Pulau Lombok, Senin (6/8/2018).

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat dihubungi KompasTravel Senin siang mengatakan, 358 wisatawan tersebut terdiri dari 208 orang wisatawan mancanegara (wisman) dan 150 wisatawan nusantara (wisnus).

Pada awalnya evakuasi tersebut hanya menggunakan tiga kapal tim SAR, tetapi perkembangan saat ini bertambah enam kapal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sampai saat ini jumlah kapal terus bertambah. 

"Iya, ini sedang kita lakukan evakuasi terus. Kapal-kapal sedang menuju ke tiga gili. Beberapa kapal, dari beberapa pelabuhan menuju ke Gili," tutur Arief.

Sebanyak 358 wisatawan yang sudah dievakuasi terbagi dalam lima tahap. Tahap pertama 49 wisman dan 12 wisnus. Tahap kedua 19 wisman dan 58 wisnus. Tahap ketiga 16 wisman dan 74 wisnus.

Lalu evakuasi menggunakan boat KPLP 6 wisman dan 64 wisnus, dan terakhir evakuasi menggunakan boat swasta 60 wisman.

Evakuasi tersebut dilakukan oleh tim gabungan BNPB bersama BPDB, Kementerian Perhubungan, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, SKPD, NGO, dan relawan lainnya.

Tidak ada korban jiwa yang dievakuasi dari tiga gili tersebut, seperti yang dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat akun Twitternya.

"1.000 orang turis asing dan domestik dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno di Lombok Utara. Tidak ada korban jiwa dari wisatawan di sana. Evakuasi menggunakan 3 kapal," tulis Sutopo.

EVAKUASI WISATAWAN GILI TRAWANGAN

Sejumlah wisatawan mancanegara menuruni kapal cepat ketika tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Sedikitnya 700 wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU EVAKUASI WISATAWAN GILI TRAWANGAN Sejumlah wisatawan mancanegara menuruni kapal cepat ketika tiba di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8/2018). Sedikitnya 700 wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
BNPB terus mendampingi pemda, baik provinsi dan kabupaten/kota terdampak. Penanganan darurat terus dilakukan.

Seperti diketahui, sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018) pukul 19.46 Wita berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu. Artinya, gempa dengan magnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu merupakan gempa awalan (fore shock).

Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

Gempa bumi tersebut awalnya berpotensi tsunami. Namun BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi telah berakhir pada Minggu pukul 21.25 Wita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com