Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Gempa Lombok, TN Gunung Rinjani Akan Kaji Potensi Wisata Alternatif

Kompas.com - 08/08/2018, 11:10 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani berencana mengkaji potensi wisata yang ada di sekitar wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani. 

Hal tersebut dilakukan karena jalur pendakian di TN Gunung Rinjani hingga waktu yang belum dapat ditentukan.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono mengatakan penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani dilakukan sampai kondisi struktur tanah sudah stabil. 

Menurutnya, pihak taman nasional akan mencari solusi untuk para guide dan porter karena selama jalur pendakian ditutup tidak mendapatkan penghasilan.

“Rencana untuk solusi guide dan porter, karena tak ada mata pencaharian dan gak ada penghasilan,” kata Sudiyono saat dihubungi, Selasa (7/8/2018).

“Banyak potensi di luar kawasan taman nasional, misalnya air terjun Mangku Sakti, Air Berik, Air Terjun Kembang Kuning, di Senaru, di Sendang Gile. Ada air terjun, tapi ini kita kaji dulu bersama guide dan porter sehingga tahu batasannya,” pungkasnya.

Sudiyono mengatakan ada potensi untuk tetap berwisata di area pendakian Gunung Rinjani dengan catatan ada pembatasan yang harus disepakati oleh guide, porter dan pihak taman nasional.

 

Dengan demikian, Sudiyono berharap agar mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah juga pusat kajian potensi wisata. 

Adapun kondisi Gunung Rinjani saat ini tak stabil dalam hal struktur tanah. Kemudian juga di beberapa titik tanah terlihat retak dan rawan longsor.

Kondisi ini terjadi imbas gempa yang terjadi beberapa waktu lalu yang disusul dengan gempa lagi. Wisatawan pun diimbau tak melakukan pendakian.

Sebelumnya pada Minggu (5/8/2018) malam sekitar pukul 18.46 WIB, gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok dan sekitarnya.

Getaran terasa hingga Bali. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami, namun kemudian dicabut.

Sejumlah gempa susulan sempat terjadi pasca-gempa berkekuatan 7 magnitudo.

Gempa ini terjadi kurang lebih sepekan setelah gempa yang mengguncang wilayah NTB pada 29 Juli 2018. Saat itu, pusat gempa berada di Lombok Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com