Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Berburu Oleh-oleh Khas di Pasar Baru Larantuka NTT

Kompas.com - 17/10/2018, 20:08 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

LARANTUKA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Larantuka, salah satu daerah di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur punya beragam keindahan dan budaya yang kaya. Salah satu tempat untuk mengenal masyarakatnya ialah di pasar tradisional.

Tentu kita bisa banyak berinteraksi di sana, menemukan hasil alamnya, komoditasnya, bahasa lokal, hingga kuliner tradisionalnya. KompasTravel sempat mengunjungi pasar tradisional bersama rekan media dari DBS dan Du Anyam, dalam program Daily Kindness Trip, Kamis (11/10/2018).

Pasar Baru Larantuka, terletak di Jalan Ekasapta, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Hanya sekitar 20 menitdari pusat kota. Pasar ini sudah buka sejak pukul 04.00 WIT.

Ragam hasil kreasi DuAnyam berbahan anyaman lontar, dipamerkan di sekretariatnya Solor, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Ragam hasil kreasi DuAnyam berbahan anyaman lontar, dipamerkan di sekretariatnya Solor, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).
Saat Anda turun dari kendaraan, jajaran kripik akan menyambut Anda. Namun, ini bukanlah keripik seperti biasanya, keripik ini dinamakan jagung titie.

"Iya ini (jagung titie) keripiknya orang sini, dari jagung bahannya," tutur Rugayah, penjual jagung titie yang berjualan sejak lima tahun lalu.

Sesuai namanya, jagung keripik ini berasal dari jagung berwarna putih dan kuning. Keduanya dikeringkan sebelum di-titie atau dipipihkan dengan batu.

Rasanya sudah gurih, Anda tinggal menggorengnya di rumah. Keripik ini dijual Rp 19.000 satu gelas takar penuh.

Masuk lagi kedalam, bermacam-macam komoditas tersedia di sana. Terutama ikan, mulai yang masih hidup, segar, hingga yang diasinkan. Pasar ini cukup dekat dengan pelabuhan nelayan Larantuka, tidak heran banyak ikan-ikan yang ditawarkan.

Penjual ikan segar di Pasar Baru Larantuka, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Penjual ikan segar di Pasar Baru Larantuka, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).
Harga ikan pun bervariasi, ada ikan kerapu merah Rp 20.000 satu ekornya, hingga ikan baracuda yang dijual Rp 350.000. Sementara, ikan asin mulai kerapu bayi, ikan terbang, ikan cakal, hingga cumi-cumi dijual Rp 30.000 per enam-delapan potong.

KompasTravel menyaksikan mobil bak terbuka yang datang dari pantai membawa hasil-hasil tangkapan segar, yang langsung didistribusikan ke para pedagang. Ikan-ikan itu baru saja di tangkap dari pantai sebelah pasar dan terlihat masih sangat segar.

Selain ikan, ada juga sayur mayur, dan buah buahan. Namun buah dan sayurannya terbilang sama seperti pasar yang lazim dijumpai di Jawa.

Penjual garam tradisional di Pasar Baru Larantuka, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Penjual garam tradisional di Pasar Baru Larantuka, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).
Jangan lewatkan juga garam laut asli Larantuka di pasar ini. Masyarakat pesisir Larantuka banyak yang memiliki keahlian mengolah garam laut, dengan cara tradisional. Hasil olahannya langsung dijual di pasar-pasar tradisional.

"Ini kita olah sendiri, ya dari garam laut. Beli.. beli.. asli garam," tutur Mareta, salah satu pedagang garam kepada KompasTravel

Mareta mengatakan garam laut yang diolahnya alami, proses pembuatannya tanpa melalui proses dan zat kimia. Ia hanya mengandalkan penguapan air laut.

Salah satu yang unik di sini, bilangan ukur yang digunakan penjual mayoritas tidak menggunakan kilogram atau gram. Cara mengukur berat masih diukur dengan ukuran benda misalnya satu gelas, satu mangkuk, dan satu keranjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com