Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Uniknya Prosesi Pemindahan Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Kompas.com - 13/11/2018, 21:25 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Keraton Surakarta kembali mengadakan rangkaian acara tahunan, yakni sekaten. Acara itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Salah satu rangkaian acara adalah Miosaken kagungan dalem gongso saking Keraton Surakarta Hadiningrat dumugi Masjid Agung. Acara itu adalah prosesi pemindahan gamelan pusaka milik Keraton Kasunanan menuju Masjid Agung yang diadakan Selasa (13/11/2018).

Setiap tahun, gamelan pusaka yang juga disebut gamelan sekaten itu akan ditabuh sampai hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiulawal (tahun hijriyah). Tahun ini, peringatan hari kelahiran nabi itu jatuh pada 20 November 2018.

Gamelan sekaten itu terdiri dari dua perangkat, yakni Gamelan Kiai Guntur Madu dan Gamelan Kiai Guntur Sari. Kedua gamelan pusaka mulai diangkut dari Kori Kamandungan Lor Keraton Surakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

Jalannya prosesi

Iring-iringan gamelan sekaten sedang melewati Alun-alun Utara Keraton Surakarta.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Iring-iringan gamelan sekaten sedang melewati Alun-alun Utara Keraton Surakarta.

Gamelan dipindahkan menuju Masjid Agung dengan cara dipikul dan diarak. Puluhan abdi dalem keraton, putra maupun putri turut serta mendampingi pemindahan gamelan dengan mengenakan pakaian tradisional Jawa.

Iring-iringan pengantar gamelan yang memanjang kemudian bergerak ke utara dari Kori Kamandungan Lor memasuki Pagelaran Keraton Surakarta. Setelahnya, rute perjalanan adalah melewati Alun-alun Utara.

Ketika sampai tengah alun-alun, rombongan berbelok ke arah barat menuju jalan yang mengarah ke Masjid Agung. Ketika sampai halaman masjid, iring-iringan gamelan dibagi menjadi dua.

Gamelan Kiai Guntur Madu dibawa ke sebelah selatan, sementara Gamelan Kiai Guntur Sari dibawa ke sebelah utara. Keduanya ditempatkan di sebuah ruangan bernama Bangsal Pradonggo.

Rombongan gamelan sekaten yang mulai memasuki Masjid Agung SurakartaKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Rombongan gamelan sekaten yang mulai memasuki Masjid Agung Surakarta

Kedua, gamelan kemudian ditata agar siap ditabuh sampai tanggal 20 November 2018. Waktu terbaik menikmati alunan Gamelan Sekaten adalah malam hari sekitar pukul 19.30 WIB, usai salat isya.

Hal itu karena gamelan sekaten juga yang ditabuh di jam itu dan akan terus dimainkan sampai sekitar pukul 23.00 WIB. Gamelan memang juga ditabuh pada siang hari, tetapi terdapat jeda istirahat.

Latar belakang ditabuhnya gamelan sekaten

Gamelan sekaten ini ditabuh sebagai peringatan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa melalui media gamelan. ketika masa Sunan Kalijaga, masyarakat saat itu sangat gemar mendengarkan alunan gamelan.

Namun gamelan ditabuh di dalam masjid. Masyarakat saat itu yang ingin menyaksikan gamelan pun harus mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam sebagai tiketnya. Inilah asal mula nama sekaten dari kata syahadatain.

Gamelan sekaten sedang disiapkan di Bangsal Pradonggo halaman Masjid Agung SurakartaKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Gamelan sekaten sedang disiapkan di Bangsal Pradonggo halaman Masjid Agung Surakarta

Nama gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari juga memiliki makna di dalamnya. Menurut seorang pembesar Keraton Surakarta, Widodo Notonagoro, kedua nama itu berisi doa dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com