Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per November 2018, Pendaki Gunung Prau Dilarang Membawa Tisu Basah

Kompas.com - 21/11/2018, 14:16 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Para pendaki yang akan mendaki ke Gunung Prau, Jawa Tengah, kini tidak lagi diizinkan membawa tisu basah.

Ini merupakan keputusan Forum Besar Gunung se-Jawa Tengah di bawah naungan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah Kedu Utara.

Aturan ini mulai berlaku untuk pendaki Gunung Prau sejak 12 November 2018. Latar belakang diterapkannya aturan itu karena tisu basah merupakan sampah yang paling jarang dibawa turun kembali.

“Sejauh kita memandang, biasanya yang berserakan, terbawa angin, kelihatan di jalur, melangkah dari jalur trek 20 langkah ke semak-semak, yang dijumpai adalah sampah tisu basah,” ujar petugas Basecamp Gunung Prau via Patak Banteng, Mujib Syafii.

Kang Pii (sapaan Mujib Syafii) melanjutkan, selain mencemari dan mengganggu pemandangan, tisu basah juga sulit terurai. Sebetulnya tisu basah akan tetap diizinkan jika para pendaki tertib membawa sampah itu turun kembali.

“Tapi berhubung selalu bocor soal aturan itu, maka kita larang saja biar jelas,” tambah Kang Pii.

Meski tisu basah dilarang untuk dibawa naik, penggunaan tisu kering masih diizinkan. Ia menjelaskan kalau tisu kering jauh lebih mudah hancur. Namun, Kang Pii mengimbau hendaknya pendaki tetap membawanya turun sampah tisu kering setelah digunakan.

Briefing sebelum mendaki

Untuk menerapkan aturan ini, pendaki yang akan mendaki Gunung Prau akan diberi pengarahan (briefing) terlebih dahulu di base camp pendakian. Info seputar larangan, termasuk larangan membawa tisu basah juga akan disampaikan ketika briefing.

Jika terlanjut membawa tisu basah, maka para pendaki bisa menitipkannya di base camp. “Bukan berarti disita, dititipkan di base camp. Nanti setelah turun akan dikembalikan lagi,” ujar Kang Pii.

Gunung Prau di Dieng.TAMASYEAH.COM/ALFITRAHMAT SAPUTRO Gunung Prau di Dieng.

Ia melanjutkan, guna memaksimalkan aturan itu, akan kembali dilakukan briefing dan pengecekan di Pos 1. Selain itu, di puncak dan area berkemah juga akan ada petugas yang mengawasi.

Pendaki yang nekat membawa tisu basah akan kembali dihimbau untuk tidak menggunakannya. Jika tetap nekat, maka KTP pendaki itu akan diminta dan harus diambil di base camp untuk tindak lanjut.

Saat ini memang belum ada sanksi khusus untuk pelanggaran pemakaian tisu basah itu. Namun menurut Kang Pii, penerapan sanksi kemungkinan sama dengan yang sudah berlaku, misal melakukan penanaman bibit pohon di puncak untuk satu pelanggaran.

Selain di Gunung Prau, aturan ini juga berlaku di gunung-gunung Jawa Tengah lainnya, meliputi Gunung Andong, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Kembang, Gunung Telomoyo, Gunung Pakuwaja, dan Gunung Ungaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com