Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan ke GWK Bali, Bisa Ngapain Aja Ya?

Kompas.com - 27/11/2018, 20:06 WIB
Sherly Puspita,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali kini semakin "naik daun" pasca diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada September 2018.

Patung setinggi 121 meter itu dikerjakan secara sinergis oleh Alam Sutera dan pematung I Nyoman Nuarta.

Patung ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo setelah proses pembangunannya yang memakan waktu hingga 28 tahun.

Para wisatawan kini berbondong-bondong datang ke GWK Cultural Park untuk melihat langsung mahakarya anak bangsa yang terbuat dari perpaduan tembaga dan kuningan ini.

GWK Cultural Park buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 waktu setempat.

Baca juga: Mau Foto Prewedding di GWK Bali? Begini Caranya...

Tarif masuknya Rp 80.000 untuk turis domestik dan Rp 60.000 untuk pelajar dan anak-anak. Sementara untuk turis mancanegara tarif masuk Rp 125.000 untuk dewasa dan Rp 100.000 untuk anak-anak.

Namun tak hanya pemandangan patung yang dapat anda nikmati di kawasan wisata ini. Berikut ini Kompas.com merangkum 6 hal yang dapat anda lakukan di GWK Bali.

1. Melihat Berbagai Pertunjukan

Tak hanya menyaksikan patung-patung raksasa yang diletakkan di area perbukitan yang telah "dibelah" sedemikian rupa, di GWK Bali anda juga dapat menikmati berbagai macam pertunjukan seni khas Bali, salah satunya seni tari.

Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA Obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.
Pertunjukan seni semacam ini dapat anda saksikan di Amphiteater yang letaknya sangat dekat dengan akses masuk.

Baca juga: Kisah Pak Semi, Penjaga Parahyangan Somaka Giri GWK Bali Sejak 1991

Ada sekitar 7 tarian yang akan ditampilkan setiap harinya menurut jadwal yang telah ditentukan oleh pengelola GBK. Berikut ini adalah jadwal pertunjukan tari di Amphiteater GWK Bali:

10.00 Balinese Dance

11.00 Barong Keris Dance

12.00 Garuda Wisnu Ballet

13.00 Nusantara Dance

14.00 Barong Keris Dance

15.00 Balinese Dance

18.30 Kecak Garuda Wisnu

Tak hanya melihat berbagai macam tarian yang membuat takjub, di GWK Bali anda juga dapat menyaksikan pertunjukan film melalui Garuda Cinema.

Film Garuda Cilik Adventure merupakan pemenang Piala Citra kategori film pendek animasi terbaik pada Festival Film Indonesia tahun 2015. Cinema dibuka setiap hari mulai pukul 11.00 WITA dengan durasi sekitar 35 menit per show.

Untuk menikmati berbagai pertunjukan ini anda tak akan dikenakan biaya tambahan.

Jadi, jika anda tak ingin ketinggalan menyaksikan pertunjukan-pertunjukan menarik ini, perhatikan jadwalnya ya.

2. Berkeliling dengan GWK Loop

GWK Cultural Park ini memiliki luas sekitar 60 hektar. Tentunya akan sangat melelahkan jika kita harus berjalan kaki mengelilingi kawasan ini.

GWK Loop di obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA GWK Loop di obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.
Apalagi jika anda datang pada siang hari. Cuaca di tempat ini sangat panas. Berjalan berkeliling tentu akan sangat menguras tenaga.

Ditambah harga minuman di sini cukup mahal. Untuk segelas es teh saja anda harus merogoh kocek sekitar Rp 15.000.

Namun tenang saja, di GWK sudah tersedia shuttle bus berjuluk GWK Loop.

Dengan membayar Rp 20.000 anda akan diantar berkeliling menuju patung-patung besar yang berada di sisi tengah GWK Cultural Park.

GWK Loop biasanya terparkir di dekat loket penjualan tiket. Armada GWK Loop yang memiliki jendela berukuran besar membuat anda dapat menikmati pemandangan kawasan wisata selama perjalanan.

3. Belajar Sejarah

Tak hanya berwisata, anda juga dapat belajar sejarah saat mengunjungi GWK Cultural Park.

Jika anda jeli, di sejumlah tembok bangunan di GWK terdapat relief-relief yang dilengkapi keterangan yang membahas mengenai cerita sejarah.

Misalkan saja di depan Amphiteater. Di sana terdapat relief yang menggambarkan sejarah Garuda Wisnu. Atau anda juga dapat membaca keterangan-keterangan yang terukir di setiap patung besar yang berdiri di sekitar Lotus Pond.

Mata air Parahyangan Somaka Giri yang terletak di pintu gerbang Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Bali.Kompas.com/Sherly Puspita Mata air Parahyangan Somaka Giri yang terletak di pintu gerbang Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Bali.
Tak hanya itu, saat masuk anda akan menemui mata air Parahyangan Somaka Giri yang sudah ada sebelum GWK Cultural Park berdiri.

Ada seorang penjaga pura bernama Semmi yang dapat menjelaskan kepada anda sejarah mata air tersebut.

4. Menikmati Agenda Rutin

Pengelola GWK menggelar agenda rutin untuk para wisatawan yang berkunjung.

Marketing Communication Department Head GWK Cultural Park, Oktaviano Pratomo mengatakan, setiap hari Senin mulai pukul 19.00 WITA, pihaknya menggelar acara night hypes di area Plaza Kencana.

"Dalam acara ini pengunjung dapat menikmati sore hingga malam di GWK dengan menyantap makanan dari food truck yang diiringi dengan live music hingga fire dance," tutur Okta.

Lalu setiap hari Jumat pengunjung dapat menikmati pertunjukan tari salsa di Reato Jendela Bali mulai pukul 19.00 WITA.

Kemudian setiap hari Sabtu ada pertunjukan musik akustik yang digelar di Street Theatre dan dimulai pukul 15.00 WITA.

Seni tari yang dapat disaksikan di obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.KOMPAS.com/SHERLY PUSPITA Seni tari yang dapat disaksikan di obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Kabupaten Badung, Bali.
"Setiap sabtu jam 06.00 WITA juga wisatawan bisa ikut senam yoga. Lalu setiap bulan ada perayaan bulan purnama di Plaza Wisnu yang upacaranya dimulai pukul 16.00 WITA," lanjutnya.

5. Berburu Spot "Istagramable"

Jauh-jauh datang ke GWK pastinya tidak afdol rasanya jika tidak mengabadikan momen spesial mengunjungi GWK dengan berfoto.

Di GWK sendiri ada banyak spot foto cantik. Salah satunya di sekitar tebing batu yang terdapat di kawasan Lotus Pond dengan latar patung-patung tinggi yang sangat menarik.

Anda juga dapat berfoto di sekitar kura-kura plaza. Di sana ada kolam dan pepohonan yang dapat anda jadikan latar foto.

Berfoto di sekitar Indraloka Garden juga sangat menarik. Sambil menikmati makanan yang disajikan, tentunya sangat menyenangkan jika anda juga mengabadikan momen spesial itu dengan berfoto.

Sebelum berfoto jangan lupa mencari referensi gara dan spot foto yang menarik agar anda tidak mati gaya.

6. Belanja Oleh-oleh

Anda dapat berbelanja oleh-oleh di Street Theater. Kawasan itu merupakan titik awal dan akhir kunjungan ke GWK.

Penampakan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) dari udara usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Minggu (25/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOB Penampakan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) dari udara usai diresmikan di Kuta Selatan, Bali, Minggu (25/09/2018). Patung setinggi 121 meter dengan lebar 64 meter tersebut resmi diresmikan dan menjadi patung tertinggi ketiga di dunia.
Ada terdapat banyak toko dan restoran di sini. Anda bisa mendapatkan suvenir Bali dan merchandise khas GWK.

Selain itu anda juga dapat berbelanja suvenir di GWK Souvenir Shop dan Bali Art Market. Hanya saja harga barang di sana cukup tinggi.

Ternyata ada banyak hal yang dapat kita lakukan di GWK Bali. Jadi tunggu apa lagi, segera rencanakan liburan anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com