Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Makanan untuk Meminimalkan "Jet Lag"

Kompas.com - 03/01/2019, 19:14 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jet lag atau gangguan terhadap ritme sirkadian tubuh akibat perjalanan jarak jauh khususnya menggunakan pesawat bukanlah hal yang mudah. Ketika banyak orang mengejar waktu untuk bekerja atau berwisata, jet lag dapat menjadi hambatan.

"Penelitian menunjukkan apa yang dimakan dan dan diminum dapat berpengaruh kepada waktu biologis," kata Dietitian Ryan Maciel, R.D.N.

Selain menghindari alkohol dan minum banyak air, berikut adalah makanan yang dapat dipilih untuk meminimalisir jet lag:

1. Karbohidrat untuk Makan Malam

Makanan seperti nasi, pasta, dan kentang untuk makan malam dapat membantu tubuh lebih mudah tidur. Begitu pula dengan protein unggas serta ikan.

2. Camilan Sebelum Tidur

Menyantap buah ceri, pisang, dan susu skim sebelum tidur juga dapat membantu tubuh lebih mudah beristirahat.

3. Konsumsi Buah Beri

Kandungan dalam buah-buahan beri sangat baik untuk meminimalisir jet lah, karena kaya serat, air, dan antioksidan. Selain buah beri, ada juga semangka dan sayuran seperti selada dan seledri yang dapat meminimalisir jet lag. Dapat dikonsumsi sebagai camilan dan makanan penutup.

4. Jangan Menyantap Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji yang banyak kandungan garam dan keju membuat tubuh mudah haus dan kehilangan energi. Pilihlah makanan sehat dengan kandungan karbohidrat, protein, dan serat untuk makanan.

5. Atur Waktu Minum Kopi

Tubuh butuh waktu enam sampai 10 jam untuk memproses kafein. Jadi meskipun tiba di destinasi pagi hari, urungkan niat untuk meminum kopi terlebih dahulu. Sebagai gantinya, dapat meminum teh chamomile untuk membantu Anda agar lebih cepat tidur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com