Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk ke Semarang, Ada Panen Durian...

Kompas.com - 27/01/2019, 10:02 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Durian di Kota Semarang, Jawa Tengah mulai memasuki masa panen. Jika ada kesempatan, yuk singgah dan cicipi aneka macam durian dari ibu Kota Jawa Tengah ini.

Durian menjadi salah satu buah yang banyak digemari semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ragam dan varian durian selalu memikat untuk dicicipi.

Di Kota Semarang, Jawa Tengah, durian hasil petani lokal mulai panen. Bahkan sebagian panen petani dipamerkan di Pasar Durian, di Kecamatan Mijen. Sejumlah durian berbagai jenis dijual, mulai dari Montong, lokal, dan jenis durian lain.

Baca juga: Kabupaten Lebak Punya 33 Varietas Durian, dari Durian Sjahrini sampai Kadu Jomblo

Pengunjung yang datang di Pasar Durian bisa bebas memilih dan memakan durian di pasar tersebut. Hanya saja, pengunjung harus pandai memilih durian karena banyak juga durian yang rasanya tidak sesuai lidah.

Penjual Durian di Pasar Durian Mijen, Ngatiyem (60) menjelaskan, panen durian di Semarang terjadi setahun sekali. Panen yang tidak sebulan sekali menjadikan buah itu kerap ditunggu pembeli.

Baca juga: Pengunjung Membeludak, 5.000 Durian di Festival Lebak Langsung Ludes

Dikatakannya, rata-rata pohon durian mulai berbuah sejak bulan November. Masa panen mulai Januari hingga Mei di tiap tahunnya. Januari ini panen durian di Semarang dimulai.

Buah durian diperjualikan di Pasar Durian, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/1/2019). KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Buah durian diperjualikan di Pasar Durian, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/1/2019).
“Durian itu panen setahun sekali, mulai Januari sampai Mei ini," kata Ngatin, saat disambangi di Pasar Durian, Sabtu (26/1/2019).

Sebagai penjual durian, ia mengambil langsung dari para petani durian. Buah durian yang diambil dari daerah Gunungpati, dan Mijen. Pihaknya juga mengaku kerap masuk kampung untuk membeli durian langsung dari petani kemudian dijual kembali.

Baca juga: Ini Perbedaan Durian Bengkulu dengan Durian Medan

Ketika musim panen, dia pun rajin mengunjungi petani untuk bernegosiasi. Durian yang dipilih untuk dibeli yaitu yang sudah diikat dari pohonnya.

"Durian kalau sudah matang kan jatuh sendiri, dan ini tidak akan jatuh ke bawah. Saya pilih beli yang seperti itu," katanya.

Penjual durian lain, Kastiah (56), mengatakan durian dari petani dijual dengan harga variatif tergabung besar kecil ukuran durian.

Para pedagang di pasar itu juga menawarkan paket Rp 100.000 isi tiga durian kepada para pengunjung. Paket itu telah diikat dalam satu ikatan.

"Harga durian kalau di sini itu besar kecil, jenis warnanya ada yang putih ada yang kuning, ada jenis duren montong, lokal, dan banyak macamnya,” tambahnya.

Buah durian diperjualikan di Pasar Durian, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/1/2019). KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Buah durian diperjualikan di Pasar Durian, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/1/2019).
Pasar Durian Semarang dapat ditempuh dari arah Kota Semarang menuju Boja, Kabupaten Kendal. Ketika musim durian, pasar ini selalu ramai, terutama pada hari Minggu. Pasar ini menjadi salah satu jujukan mencari durian di Semarang.

Salah satu pembeli warga Tembalang, Semarang, Ilyas (17) mengaku senang bisa menikmati durian. Sebagai penggemar durian, musim panen pasti tidak akan dilewatkan begitu saja.

"Saya suka durian, ini datang sama ibu saya. Main dari tempat saudara, sekalian mampir beli durian,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com