Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Menjaring Wisman, Indonesia Patut Belajar dari Spanyol

Kompas.com - 27/01/2019, 16:38 WIB
I Made Asdhiana

Editor

MADRID, KOMPAS.com - Dubes Indonesia di Spanyol Hermono mengatakan Indonesia patut belajar dari negara Eropa itu dalam mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman), mengelola industri pariwisata, dan strategi pemerintahnya mengelola berbagai obyek wisata, sarana, dan prasarana.

"Pariwisata di Spanyol adalah penyumbang utama ketiga bagi kehidupan ekonomi nasional setelah sektor industri dan bisnis/perbankan, menyumbang sekitar 10-11 persen dari PDB Spanyol. Sedangkan Indonesia mengharapkan industri pariwisata dapat mendatangkan devisa negara setelah kelapa sawit," kata Dubes Hermono di Madrid, Spanyol, Sabtu (27/1/2019).

Baca juga: Targetkan 100.000 Turis Spanyol, Ini Langkah Indonesia

Hal itu diungkapkan Dubes Hermono pada saat berkunjung ke paviliun Indonesia di pameran pariwisata terbesar di Spanyol Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid 2019 yang diadakan di Feria de Madrid, Spanyol. Pameran berlangsung selama lima hari 23-27 Januari 2019.

Dubes mengakui wisatawan yang datang ke Spanyol banyak yang melalui "overland" karena posisi Spanyol yang berada di daratan Eropa yang tentunya menjadi tujuan populer liburan musim panas, terutama dengan sejumlah besar wisatawan dari Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Benelux, dan Amerika Serikat, serta dari negara dengan berbahasa Spanyol.

Baca juga: Ada Bencana, 1 Juta Wisman Batal Datang ke Indonesia

Pada tahun 2017, Spanyol adalah negara kedua yang paling banyak dikunjungi wisatawan di dunia, yang mencapai 82 juta wisatawan menandai tahun kelima berturut-turut dari pemecahan rekor.

Taman singa di Istana Alhambra, Granada, Spanyol, Senin (16/11/2015).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Taman singa di Istana Alhambra, Granada, Spanyol, Senin (16/11/2015).
Spanyol menempati peringkat pertama di antara 136 negara dalam Indeks Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata dua tahunan yang diterbitkan World Economic Forum pada 2017. Apalagi Organisasi Pariwisata Dunia (UN WTO) memiliki kantor pusat di Madrid.

Kehadiran paviliun Indonesia dalam pameran pariwisata yang digelar untuk ke 39 kalinya terbesar ketiga setelah ITB Berlin dan WTM London, adalah dalam upaya menjaring wisatawan Spanyol sekaligus wisatawan mancanegara.

Apalagi banyaknya industri pariwisata yang datang dari berbagai negara mengikuti pameran pariwisata yang dibuka Raja Spanyol.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya kepada Antara London, mengatakan dalam pameran kali ini, paviliun Indonesia mengusung Phinisi.

"Spanyol menjadi salah satu penyumbang wisman besar ke Indonesia. Posisinya berada diperingkat ketujuh dalam hal jumlah kunjungan wisatawan dari Eropa ke Indonesia," katanya.

Wisatawan di Istana Alhambra, Granada, Spanyol, Senin (16/11/2015). Alhambra merupakan destinasi wisata favorit wisatawan saat melancong ke Granada.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Istana Alhambra, Granada, Spanyol, Senin (16/11/2015). Alhambra merupakan destinasi wisata favorit wisatawan saat melancong ke Granada.
Spanyol tercatat menyumbang wisman sebanyak 81.690 wisman pada tahun 2017. Torehan ini pun terkoreksi positif di tahun 2018.

Spanyol menyumbang 86.558 wisatawan atau naik sebesar 5,95 persen di tahun 2018. Diharapkan selain dapat belajar dari Spanyol dalam mendatangkan wisatawan, Indonesia terus berupaya menarik wisatawan Spanyol.

"Pemerintah Indonesia menargetkan mampu membukukan transaksi Rp 236 miliar dalam ajang pameran pariwisata Fitur Madrid tahun ini," kata Nia Niscaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com