Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan 5 Fakta Lain Seputar Angpao di Budaya Tionghoa

Kompas.com - 06/02/2019, 21:03 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat masih anak-anak, Imlek berarti momen untuk mendapatkan rezeki lebih. Ya, tradisi memberi angpao alias amplop merah berisi uang memang menjadi tradisi Imlek di kalangan orang Tionghoa.

Di balik angpao sebenarnya ada filosofi dan juga sejarah angpao, seperti yang KompasTravel rangkum berikut ini:

1. Penyebutan Angpao

Sebenarnya penulisan yang tepat adalah 'ang pow', kata ini berasal dari Bahasa Hokkian. Dalam bahasa Mandarin angpao disebut Hongbao. Orang Tionghoa-Indonesia yang mempopulerkan penyebutan dan penulisan angpao.

2. Sejarah Angpao

National Library Board Singapore menjelaskan bahawa angpao berasal dari legenda kuno China. Ada delapan dewa yang mengubah diri menjadi koin untuk membantu pasangan lansia menyelamatkan anak mereka dari iblis bernama Sui.

Saat Imlek tiba, delapan koin ini harus dibungkus kertas merah dan ditaruh di bawah bantal anak-anak agar terhindari dari iblis. Jadinya ada sebutan Ya Sui Qian yang berarti, uang yang dapat menangkal iblis.

Legenda ke dua dipercaya berasal dari Dinasti Tang. Saat Kaisar Xuanzong baru mendapat keturunan. Ia memberi koin emas dan perak kepada orang banyak untuk digunakan sebagai jimat pelindung bayi. Lantas perbuatan ini dicontoh masyrakat biasa.

3. Wajib Sejak Abad ke-12

Sejak Dinasti Song tepatnya abad ke-12, memberi uang di angpao atau disebut Li Shi dalam Bahasa Kanton menjadi kewajiban. Orang tua memberi ke anak-anak dan atasan memberi ke bawahan. Biasanya uang diberi dengan bungkusan kain sutra atau pakaian.

Kertas merah atau hongbao baru ada sejak abad ke 19. Saat ini juga berlaku hanya orang yang sudah menikah yang boleh memberi angpao.

4. Tata Cara Pemberian Angpao

Siapa saja boleh menerima angpao. Sebaliknya tidak semua orang boleh memberi angpao. Hanya orang yang sudah menikah yang boleh memberi angpao karena dianggap sudah dewasa.

Bagi yang sudah dewasa tetapi belum menikah tetap boleh menerima angpao. Sebab angpao juga identik sebagai lambang pembawa berkah termasuk jodoh.

5. Jumlah Uang di Angpao

Pemberian uang sesuai dengan kemampuan masing-masing pemberi. Namun, yang pasti total pemberian angpao saat tahun baru harus berjumlah genap, tidak boleh ganjil. Sebab jumlah ganjil identik untuk angpao yang diberi untuk momen duka cita.

6. Angpao dalam Budaya Tionghoa

Sebenarnya memberi angapo bukan hanya saat momen Imlek dalam budaya Tionghoa. Angpao juga diberikan saat orang dewasa ulang tahun, menikah, melahirkan, sampai uang belasungkawa atau ucapan duka cita. Khusus belasungkawa, angpao tidak berwarna merah, melainkan amplop putih biasa.

Selain praktis, uang di angpao juga diharapkan dapat lebih berguna bagi penerima. Sekaligus tanda hormat dan tanda kasih sayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com