JAKARTA, KOMPAS.com - Jember Fashion Carnaval (JFC) tahun ini akan kembali digelar pada 31 Juli - 4 Agustus 2019. Tahun ini JFC akan mengakat tema 'Tribal Grandeur' dan akan melibatkan lebih dari 6.000 peserta karnaval.
"Kreativitas JFC semakin layak dijadikan magnet untuk mendatangkan wisman, tetapi dari commercial value atau financial value masih belum digarap optimal karena belum bisa dikapitalisasi dengan baik,” kata Presiden JFC Dynand Fariz dalam acara peluncuran JFC, sesuai siaran pers yang diterima KompasTravel, Kamis (28/2/2019).
Menpar Arief Yahya mengatakan penyelengaraan JFC sangat menginspirasi banyak karnaval di Tanah Air.
Ia berharap penyelenggaraan JFC yang telah memiliki sederet penghargaan itu dapat dijadikan tolak ukur untuk pelaksanaan event-event serupa yang ada di Indonesia.
Baca juga: Menpar: Jember Fashion Carnaval Berkelas Dunia
Terlebih setelah karnaval yang dirintis di Kabupaten Jember, Jawa Timur itu menduduki peringkat pertama sebagai karnaval terbaik di Asia dan karnaval terbaik ke-3 di dunia setelah Rio de Janeiro Carnival di Brazil dan Pasadena Flower Carnival di Los Angeles, Amerika Serikat.
“JFC sudah tiga kali berturut-turut masuk dalam Top 10 dari 100 Calender of Event (CoE) Nasional. Semua yang bagus-bagus ada di JFC. Saya harap JFC bisa jadi standar penyelenggaran event di Indonesia,” kata Menpar.
Untuk memiliki standar penyelengaraan yang tinggi, Menpar Arief menetapkan setiap CoE harus memenuhi kriteria 5C (Creative Value, Commercial Value, Communication Value, CEO Commitment, Consistency).
Dari sisi creative value atau nilai kreatif, Arief mengatakan setiap event harus memiliki fesyen, musik, dan koreografi yang bagus. Untuk commercial value sendiri, setiap kegiatan harus memiliki dampak langsung bagi masyarakat dengan kata lain menyejahterakan.
Baca juga: Mengintip Persiapan Jember Fashion Carnaval 2018
Selanjutnya adalah communication value atau nilai komunikasi yang juga dianggap sangat penting, karena promosinya menjadi indikator kesuksesan suatu event. Caranya dengan menganggarkan biaya untuk produksi sebesar 50 persen dan 50 persen lainnya untuk promosi, dan yang paling penting promosi pre-event.
Berikutnya adalah cameragenic atau bagus untuk dipotret, karena hal itu berkaitan dengan media value, apalagi karena pos wisata inbound di Indonesia khususnya sebanyak 50 persen di antaranya adalah milenial. Caranya kata Menpar dengan menyediakan spot foto terbaik saat event berlangsung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.