Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadispar NTB Bantah Kabar 3 Kapal Pesiar Batal ke Lombok Akibat Sampah

Kompas.com - 12/03/2019, 14:09 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi NTB, H. Lalu Mohammad Faozal membantah kabar mengenai batalnya 3 kapal pesiar bersandar di Lombok akibat sampah yang memenuhi bibir pantai.

“Tidak ada penjadwalan atau pembatalan kunjungan kapal pesiar ke Lombok,” ujar Faozal ketika dihubungi Kompas.com, Senin (11/3/2019).

Menurut Faozal, mengenai sampah dipesisir pantai pasca gempa di Lombok, pihaknya telah mengupayakan proses pembersihan secara rutin. Kegiatan pembersihan pantai itu dilakukan di sejumlah destinasi wisata di Lombok dibantu oleh berbagai komunitas peduli pantai.

“Kami Dispar Provinsi NTB merasa berita yang terkait gagalnya kapal pesiar masuk Lombok sangat merugikan dan jauh dari kenyataan yang ada dan tidak beralasan,” kata dia.

Baca juga: Narmada Botanic Garden, Kebun Bunga Matahari Instagenic di Lombok

Ia berharap seluruh lapisan masyarakat juga turut serta dalam upaya mengembalikan gairah pariwisata di Lombok.

Adapun kabar mengenai batalnya tiga kapal pesiar ke Lombok ini pertama kali disampaikan oleh General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar Erry Ardiyanto.

"Sudah tiga dari 26 kapal pesiar yang membatalkan. Alasan utama adalah proses pemulihan setelah gempa dan masalah sampah," kata Erry, usai mengikuti upacara pelepasan peserta 'Ekspedisi Laskar Nusa 2019', di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, seperti dilansir dari Antara, Senin (11/3/2019).

Ia mengatakan, informasi pembatalan kunjungan tiga kapal pesiar tersebut diterima dari pihak agen kapal pesiar di Singapura. Masing-masing kapal pesiar rencananya mengangkut 1.500 hingga 2.000 wisatawan asing dari berbagai negara.

Diklarifikasi terkait hal ini, Erry mengatakan bahwa batalnya tiga kapal pesiar bersandar di Lombok bukan terjadi pada tahun ini, melainkan pada penghujung tahun 2018 setelah bencana gempa bumi baru saja melanda Lombok.

Baca juga: Perang Api, Tradisi Turun-Temurun Umat Hindu Lombok Sambut Nyepi

Ia mengatakan, meski batal bersandar ke Lombok, tiga kapal pesiar tersebut disebut mengalihkan destinasi wisatanya ke kawasan wisata sekitar Lombok.

“Betul (pembatalan terjadi pasca gempa) dan destinasi itu juga masih di Indonesia. (Isu) sampah kan sudah di penghujung tahun 2018. Sekarang saatnya Lombok untuk bangkit kembali,” ujar Erry saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Ia mengatakan, saat ini kondisi pariwisata di Lombok kian membaik. Itu terbukti dari bersandarnya empat kapal pesiar dalam tiga bulan terakhir.

“Harapan kami semua terlibat untuk memajukan pariwisata. Hal tersebut terbukti sudah 4 kapal pesiar yang berkunjung di Pelabuhan Pulau Lombok melalui Pelabuhan Lembar NTB diTahun 2019. Kapal itu yaitu MV. Star Legend, MV. Aidavita, MV. Star Legend pada Januari 2019 dan MV Aidavita kembali bersandar di Lombok pada Februari 2019,” paparnya.

Baca juga: AirAsia Berencana Jadikan Lombok sebagai Hub Baru

Lebih lanjut Erry mengatakan, Pelindo III tengah mempersiapkan fasilitas penunjang lainya berupa dermaga di Terminal Gili Mas sepanjang 300 meter agar kapal pesiar yang membawa wisatawan asing dapat langsung bersandar dan dapat menikmati indahnya pemandangan alam di Pelabuhan Lembar.

“Rencananya pada tanggal 15 Maret 2019 Mendatang MV. Sun Princess akan berkunjung ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar dengan estimasi wisatawan sebanyak 1500 Wisatawan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com