Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unik, Maladewa Punya Keindahan “Lautan Bertabur Bintang”

Kompas.com - 06/04/2019, 13:02 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pantai pasir putih dengan air laut yang biru jernih, resor kelas dunia, serta panorama nan spektakuler menjadi tiga hal yang dimiliki oleh Maladewa. Tak heran jika negara ini pun menjadi tujuan wisata favorit dunia karena keindahannya.

Namun, Maladewa masih memiliki keindahan fenomena alam yang spektakuler lainnya. Jika biasanya bintang bertaburan di langit, Maladewa memiliki “lautan bertabur bintang” yang bercahaya dan berkilauan.

Bisa dibayangkan bagaimana suasana malam dengan hamparan bintang di atas pantai yang terlihat bagaikan berlian dengan garis samar Bima Sakti-nya. Keindahan itu pun semakin menyatu dengan kilauan kebiruan pada air laut yang menyentuh pantai.

Apa sebenarnya “Lautan Bertabur Bintang” itu?

Di antara pulau-pulau, terumbu karang, dan ikan tropis di Maladewa, ternyata terdapat miliaran mikroorganisme seperti dinoflagellata yang merukapan jenis fitoplankton. Satu hal yang memberdakan mereka dari organisme lain adalah kemampuannya untuk menghasilkan cahaya.

Stres karena arus laut dan gelombang membuat para plankton memancarkan cahaya atau bioluminesensi sebagai mekanisme pertahanan mereka. Cara ini mirip dengan beberapa jenis kunang-kunang.

Cahaya para plankton ini berwarna biru-neon listrik. Cahayanya akan memancar lebih jauh ketika gelombang pecah. Ini juga merupakan fenomena alam yang paling langka yang bisa dinikmati di Maladewa.

Waktu dan tempat menyaksikan “Lautan Bertabur Bintang”

Fenomena “Lautan Bertabur Bintang” tergantung pada beberapa faktor, seperti iklim tahunan dan pertumbuhan plankton bercahaya. Tidak ada yang tahu dan bisa memprediksi kapan fenomena alam ini akan terjadi.

Lautan yang Menyala karena Plankton yang Bercahaya.Shutterstock Lautan yang Menyala karena Plankton yang Bercahaya.

Biasanya, salah satu tempat paling terkenal untuk menyaksikan fenomena alam ini adalah di Pulau Vaadhoo di Raa Atoll. Namun fenomena ini juga bisa terjadi di salah satu dari 1.200 pulau lain di Maladewa ketika kondisinya memungkinkan.

Menurut masyarakat setempat, fenomena alam ini biasanya terlihat pada akhir musim panas hingga akhir tahun. Namun, tetap saja waktu dan lokasi yang tepat kemungkinan bervariasi pada masing-masing pulau di Maladewa.

Bukan sajian utama

Memang tidak ada salahnya jika berwisata ke Maladewa untuk dapat melihat langsung “Lautan Bertabur Bintang”. Namun, fenomena alam ini tetap tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.

Oleh karena itu, berkunjung ke Maladewa akan lebih baik jika tujuan utamanya adalah menikmati segala keindahan pantai pasir putih, birunya lautan yang jernih, resor kelas dunia, dan gugusan pulau terindah di dunia.

Menikmati kemewahan, pantai, atau snorkeling dan menyelam di Maladewa tetaplah menjadi pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Jika memang beruntung, sajian bonus berupa “Lautan Bertabur Bintang” akan semakin melengkapi liburan yang kian sempurna ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com