Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagum dengan Tenun Khas NTT, Dosen Asal Australia Belajar Menenun

Kompas.com - 19/04/2019, 16:04 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dua orang dosen asal Melbourne Polytechnic, Australia, masing-masing Catherine Kirk dan Kim Christine Jacobson langsung terkesima saat melihat dua orang perempuan asyik menenun dalam kegiatan pertukaran Bahasa dan Budaya yang digelar di Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (18/4/2019).

Kedua warga asal negeri kangguru itu, kemudian mendekati Ima Bete, yang sedang menenun kain khas NTT di sela-sela kegiatan.

Karena penasaran dengan cara menenun secara tradisional, Catherine dan Kim lalu meminta waktu untuk mencoba langsung.

Baca juga: Motif Mata Manuk di Tenun Sulam Flores Barat

Ima Bete yang fasih berbahasa Inggris, lalu mempersilakan keduanya duduk dan mengenakan sejumlah perlengkapan untuk menenun. Ima lalu mengarahkan keduanya untuk memulai menenun.

Setelah diberikan kesempatan dan menerima sedikit teknik dasar, Catherine dan Kim, kemudian mencoba. Meski terlihat masih kaku, namun keduanya bersemangat dan percaya diri.

Baca juga: Melirik Cantiknya Kain Tenun Tana Ai di Sikka Flores

Usai belajar teori dan praktik menenun secara singkat, Catherine mengaku senang, bisa diberikan waktu untuk mempelajari sesuatu yang baru dilihatnya.

"Menenun adalah suatu keahlian yang luar biasa. Mereka bisa menghasilkan karya yang indah dengan kesabaran dan ketekunan yang luar biasa," ucap Catherine kepada Kompas.com.

Catherine juga merasa bangga bisa diperkenalkan cara menenun secara tradisional.

Menurut Catherine, banyak sekali motif tenunan yang dilihatnya. "Ini menunjukkan kalau orang NTT sangat kreatif dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Kain tenun yang saya lihat hari ini sungguh luar biasa," ujar Catherine.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia kegiatan pertukaran Bahasa dan Budaya Australia-Indonesia, Cardial Leo Penu, mengapresiasi Catherine dan Kim yang mau belajar menenun kain tradisional NTT.

Cardial pun mengajak para generasi muda, khususnya para mahasiswa agar terus melestarikan budaya NTT.

"Jika orang asing saja mau belajar budaya kita, tentunya kita harus bangga dan terus melestarikan budaya kita yang sangat beragam, terutama tenun ikat yang sudah sangat jarang ada anak muda yang tahu bagaimana cara menenun," ujar Cardial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com