Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menpar: Fokus Garap Pasar Milenial!

Kompas.com - 30/04/2019, 08:37 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Milenial adalah konsumen pariwisata masa depan yang kedatangannya sudah sangat dirasakan saat ini. Industri pariwisata belum sepenuhnya melayani kalangan ini sehingga Kementerian Pariwisata akan fokus menggarap potensi tersebut.

Demikian dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam kunjungannya ke kantor Kompas Gramedia di Menara Kompas, Jakarta, Senin (29/4/2019). Menpar mengatakan upaya itu perlu dilakukan untuk mencapai target devisa 20 miliar dollar AS dari pariwisata tahun ini.

Ada 3 hal utama perlu dijadikan perhatian agar bisa fokus menggarap potensi pasar milenial tersebut. Pertama, tutur Menpar, kalangan milenial memiliki needs dan behavior yang sangat bergantung pada teknologi dan media sosial.

"Kedua, segmen ini penting, karena size dan influence power-nya besar. Maka, yang ketiga, butuh strategi marketing khusus untuk mengkapitalisasi potensi mereka sebagai masa depan industri pariwisata," ujar Arief.

Beruntungnya, lanjut Menpar, Presiden RI Joko Widodo, meminta pariwisata dijadikan leading sector untuk mendapatkan devisa sehingga kementerian lain ikut mendukungnya. Seiring datangnya era kreatif atau cultural industry dalam revolusi industri 4.0, lanjut Menpar, dia optimistis bisa menggarap pasar milenial.

"70 persen anak milenial itu sudah digital, mereka sudah memanfaatkan era digitalnya. Kalau urusan mencari destinasi wisata, memesan tiket ataupun bayar sudah terbiasa pakai aplikasi, ini yang berubah dan harus diikuti," kata Menpar.

Menpar bahkan mencontohkan fenomena hadirnya Online Travel Agent (OTA) yang semakin kuat dan jauh meninggalkan bisnis travel agent konvensional, terutama setelah Traveloka berhasil mencapai predikat unicorn digital company Indonesia.

Sebagai pasar utama wisata, lanjut Menpar, pasar pariwisata Asia sudah didominasi wisatawan milenial berusia 15-34 tahun yang mencapai hingga 57 persen. Di China generasi milenial akan mencapai 333 juta, Filipina 42 juta, Vietnam 26 juta, Thailand 19 juta, sedangkan Indonesia 82 juta.

"Jadi, ini kesempatan besar kita. Kalau bicara agriculture itu kita ingat Thailand, sedangkan sektor manufaktur kita akan ingat China, dan IT adalah Amerika Serikat, lalu Indonesia itu apa, ya wisata. Dengan majunya industri kreatif, kita akan masuk lewat Bekraf, dan Kemenpar akan dorong itu," ujar Menpar.

Apalagi, lanjut Menpar, pengakuan internasional terhadap pariwisata Indonesia semakin terasa betul, terutama setelah Lonely Planet memasukkan Indonesia sebagai peringkat ketujuh dalam 10 negara terbaik untuk dikunjungi tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com