“Bertemu dengan banyak buyer tentu menjadi keuntungan. Kami berharap, sinergi tersebut akan mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Sebab, bisnis dengan memakai Danau Toba sebagai porosnya sangat menjanjikan," terang Rizki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Kemenpar Ajak Warga Sekitar Danau Toba Tingkatkan Layanan Pariwisata
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun mendukung program promosi tersebut. Menurut dia, penguatan jaring wisatawan merupakan hal penting. Apalagi, Danau Toba didukung dengan atraksi, aksesibilitas, dan amenitas luar biasa.
"Dengan branding melalui tiga kota tersebut, arus wisatawan akan semakin optimal. Sama seperti Denpasar, respon positif juga akan diberikan Batam. Sebab, potensi wisman di Batam juga besar,” terang Menpar.
Asisten Deputi (Asdep) Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menjelaskan, bisnis wisata Danau Toba menjanjikan karena pergerakan wisatawan tumbuh konpetitif di sana. Pengaruhnya pun sangat positif bagi perekonimian warga sekitar.
"Hal ini akan semakin bagus kalau slot wisman diperbesar. Sebab, potensi Destinasi Danau Toba sangat besar untuk dikembangkan. Seluruh aspek sangat mendukung,” jelas Dessy.
Dampak positif pergerakan wisman di Danau Toba pun sudah dirasakan oleh warga dan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejak 2017.
Baca juga: Kemenpar Kembangkan Wisata Kuliner dan Belanja di Kawasan Danau Toba
Sepanjang 2017, total PAD 8 kabupaten di sekitar Danau Toba Rp 942,4 Miliar. Angka itu naik 71,4 persen dari 2016, yang memiliki angka riil Rp 549,9 Miliar.
Kabupaten yang merasakan peningkatan PAD cukup signfikan adalah Kabupaten Humbang Hasundutan dan Toba Samosir.
Pada 2017, PAD Humbang Hasundutan berada di angka Rp85,6 Miliar. Jumlah tersebut naik 103,3 persen dari 2016. Pun demikian dengan Toba Samosir yang meraup PAD Rp54,8 miliar.
Dampak lebih luas diterima Sumatera Utara pada 2018. Sebab, pergerakan wisman mencapai angka 301.035 orang atau surplus 39.299 orang dari tahun sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.