Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kuliner Jawa Tengah, Langka Ditemui di Jakarta

Kompas.com - 22/07/2019, 19:03 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata kuliner ke Jawa Tengah selalu jadi hal menarik. Di daerah ini ada berbagai makanan khas yang unik dan terbilang sulit didapat ketika di Jakarta.

Sehingga untuk mendapatkan beberapa makanan di bawah ini memang harus berkunjung ke daerah tersebut. Berikut adalah makanan Jawa Tengah langka di Jakarta:

1. Sate blengong, Brebes

Blengong adalah hewan hasil perkawinan antara bebek dan mentok (entok). Di Brebes, blengong dimasak menjadi sate yang nikmat. Tekstur dagingnya mirip bebek tetapi lebih berserat dan lunak saat dikunyah.

Sate blengong bisa dibakar atau dimasak alias direbus dengan bumbu santan, kemudian disantap dengan ketupat kuah yang kaya rasa. Jangan lewatkan sate blengong saat mampir ke Brebes.

2. Bakmi ketoprak, Solo

Jangan bayangkan ketoprak sambal kacang seperti di Jakarta. Bakmi ketoprak terdiri dari tempe, tahu, kol, bawang, bihun, mi kuning, kacang tanah, kerupuk karak, tetelan daging, toge, bakwan toge, dan sosis solo. Kemudian semuanya disiram kuah kaldu sapi bening.

Rasa bakmi ketoprak sangat ringan dengan tekstur yang kaya. Sangat sulit menemukan bakmi ketoprak selain di Solo.

Mangut beong yang melipat lidah di rumah makan Sehati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Mangut beong yang melipat lidah di rumah makan Sehati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

3. Mangut beong, Magelang

Mangut adalah masakan kuah yang kaya bumbu, rempah sehingga terasa medok. Ciri lainnya adalah super pedas. Mangut umumnya dimasak dengan protein ikan.

di Magelang, protein yang digunakan adalah beong alias ikan air tawar yang habitatnya di Kali Progo, berhulu di sekitar Gunung Sindoro. Makanan ini langka sebab populasi beong kian menurun sehingga sulit menemukan beong bahkan di daerah Magelang.

4. Sate ambal, Kebumen

Sate ambala dalah sate ayam, tetapi tidak menggunakan sambal kacang. Melainkan sambal tempe. Sambal inilah yang membuat hidangan jadi unik dengan rasa yang selalu membuat rindu.

Brekecek, makanan khas Kota Cilacap, Jawa Tengah yang dihadirkan di Hotel Dafam Cilacap.ARSIP HOTEL DAFAM CILACAP Brekecek, makanan khas Kota Cilacap, Jawa Tengah yang dihadirkan di Hotel Dafam Cilacap.

5. Brekecek, Cilacap

Brekecek diambil dari kata brek" yang artinya dijatuhkan atau diletakkan, dan "kecek" yang artinya dikecek-kecek bumbunya.

Brekecek ini adalah makanan kepala ikan Jahan atau pathak yang dibumbui pedas, hampir mirip rica-rica.

6. Pisang Plenet, Semarang

Kuliner satu ini merupakan camilan berbahan dasar pisang kepok yang dibakar. Uniknya pisang kepok pilihan ini digepengkan terlebih dahulu sebelum dibakar.

Untuk menikmatinya, pisang akan diisi berbagai topping seperti cokelat, gula bubuk, selai nanas, mentega, atau keju. Topping itu pun akan menghiasi lapisan atas pisang yang sudah di tumpuk.

Meski terlihat sederhana, kuliner yang hanya tersisa di beberapa tempat ini masih terus dicari penggemarnya sejak 1960.

7. Es gempol, Semarang

Sama seperti pisang pelnet, kuliner satu ini sudah mulai langka. Padahal es dengan bola tepung beras, serpihan tepung beras, dan kuah santan ini terbilang sangat cocok untuk melegakan dahaga.

Rasa dan bentuknya sederhana, tetapi membuat rindu para pecinta es gempol pleret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com