Pada tahun 1969 atau setahun sebelumnya warga Jakarta yang masih berjumlah sekitar 4,5 juta jiwa saat itu juga dibuatkan dua taman ria sejenis, dengan diresmikannya Taman Ria Senen dan Taman Ria Djakarta.
Panggung Srimulat
Setelah batal akan menetap pentas di Taman Ria Senen, pada pada bulan Oktober 1981, kelompok lawak Srimulat mendapat panggung permanen dengan menyewa gedung pertunjukan berkapasitas 1.000 penonton di Taman Ria Remaja.
Dengan harga sewa Rp 2,5 juta sebulan, belum termasuk listrik dan lainnya, pimpinan Srimulat, Teguh Slamet Rahardjo memboyong 38 orang anak buahnya ke sana.
Alasan Teguh memilih gedung pertunjukan di Taman Ria Remaja kala itu karena selain lokasinya yang sejuk juga panggungnya dekat dengan penonton.
Sudah menjadi kebiasaan setiap pertunjukan Srimulat terjadi interaksi antara penonton dan pemain.
Bila penonton merasa terhibur atau puas dengan lawakan yang dibawakan banyak di antara penonton akan melempar sebungkus rokok ke panggung.
Meskipun dengan persiapan yang terburu-buru, pertunjukan perdana Srimulat pada malam Minggu, 10 Oktober 1981 di Taman Ria Remaja dengan lakon "Cinta Tahan Karat" ramai dipenuhi penonton, termasuk sesama pelawak.