Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Minuman Kopi dari Berbagai Daerah di Indonesia

Kompas.com - 16/08/2019, 13:05 WIB
Albert Supargo,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, menyimpan berbagai racikan kopi khas Nusantara.

Migrasi yang dilakukan oleh beberapa penduduk menciptakan percampuran budaya yang membentuk cara penyajian kopi yang berbeda-beda.

Dilansir dari berbagai sumber, KompasTravel merangkum beberapa jenis minuman kopi dari berbagai daerah di Indonesia

1. Kopi Talua

Segelas teh talua di sebuah warung pinggir Pantai Sago, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rabu (13/5/2015). Segelas teh talua dipatok harga sebesar Rp6.000.KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Segelas teh talua di sebuah warung pinggir Pantai Sago, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rabu (13/5/2015). Segelas teh talua dipatok harga sebesar Rp6.000.

Minuman satu ini berasal dari tanah Minang di Pulau Sumatera. Talua dalam bahasa Minang berarti telur. Kopi satu ini disajikan dengan campuran telur di dalamnya. Telur bebek, ayam atau ayam kampung hanya diambil bagian kuningnya saja dan dikocok sampai berbusa.

Setelah itu, kocokan telur ini akan ditambahi susu kental manis dan bubuk kayu manis. Hasilnya dicampurkan dengan kopi panas dan terciptalah minuman ini. Minuman ini bisa dijumpai hampir disemua rumah makan khas Minang di Indonesia.

2. Kopi Joss

Minuman ini populer dikalang turis dan masyarakat lokal Yogyakarta. Arang panas akan dimasukan ke kopi sehingga membuat kopi ini mendidih di gelas saat dihidangkan.

Arang yang terkena kopi kan menimbulkan susara ‘joss’ yang menjadi asal usul penamaan minuman ini. Kamu dapat menemui pedagang minuman ini hampir diseluruh kedai dipinggiran Stasiun Tugu Jogja.

3. Kopi Lelet

Tradisi minum kopi yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah. Pada dasarnya, penyajian kopi ini mengunakan metode tubruk, yang menyeduh kopi gilingan halus di dalam gelas.

Orang-orang di Rembang akan mengambil ampas kopi dari kopi yang diminum dan mulai membatik diatas rokok. Tradisi inilah yang dinamakan lelet.

4. Kopi Rabongan

Berasal dari daerah di Timur Indonesia, tepatnya dari Kota Ambon. Kopi yang digunakan biasanya jenis kopi Arabika.

Kopi akan direbus dengan campuran rempah seperti: jahe, cengkih, kayu manis, gula pasir, dan sereh. Setelah direbus, kopi akan ditaburi dengan biji kenari sebagai pelengkap.

5. Kopi Takar

Kopi ini khas salah satu daerah di Pulai Sumatera, tepatnya di Manadailing. Takar dalam bahasa salah satu daerah di Mandailing berarti batok kelapa.

Pasalnya, kopi ini disajikan dengan batok kelapa yang dikeraskan. Untuk mengaduknya tidak mengunakan sendok melaikan dengan kayu manis.

6. Kopi Khop

Kupi Khop adalah cara unik meminum kopi di Aceh. Gelas kopi dibalik, si peminum menyeruputnya melalui piring atau sedotan yang ada.KOMPAS.COM/DASPRIANI Y ZAMZAMI Kupi Khop adalah cara unik meminum kopi di Aceh. Gelas kopi dibalik, si peminum menyeruputnya melalui piring atau sedotan yang ada.

Kopi istimewah yang dapat kamu temui saat berkunjung ke Aceh. Kopi ini akan disajikan dalam gelas terbalik yang menyebabkan ampas kopi berada di bagian atas gelas.

Untuk meminum kopi ini, kamu bisa menyeruput di bagian piring yang menjadi alas gelas Kopi Khop ini.

7. Kopi Kothok

Kopi yang berasal dari daerah Cepu, Jawa Tengah. Bila biasanya kopi itu diseduh, di Cepu kopi akan direbus bersamaan dengan gula. Masyarakat percaya kopi yang direbus rasanya akan jauh lebih enak dari kopi yang diseduh.

Kamu harus berhati-hati saat meminum kopi ini, karena kopi yang direbus akan langsung dimasukan ke dalam gelas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com