Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Haru Perajin dan Pemusik Sasando saat Terima Bantuan Peralatan Modern

Kompas.com - 03/09/2019, 09:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Menurut Djitron, peminat alat musik Sasando bukan hanya dari dalam negeri saja, tapi juga dari luar negeri seperti Asia, Eropa dan Amerika.

"Kalau menggunakan peralatan sederhana, produksinya sangat lambat. Malah banyak pesanan yang kita tidak bisa terima karena berhubung waktu. Dengan adanya bantuan ini, saya yakin bisa mempercepat proses pengerjaan Sasando dan bisa lebih banyak lagi yang kita produksi," ujar Djitron.

Djitron mencontohkan, jika menggunakan peralatan sederhana, dalam seminggu hanya bisa produksi satu sasando berukuran besar.

Namun jika menggunakan alat yang baru ini, dia optimistis bisa memproduksi lima sampai enam Sasando dalam sepekan.

"Kita akan produksi mulai dari suvenir hingga Sasando ukuran besar. Sasando yang kita produksi ini ada 15 bentuk atau ukuran,"sebut Djitron yang sudah berkeliling dunia, dengan bermain Sasando.

Untuk suvenir kata Djitron, dijual mulai Rp 25.000 hingga ratusan ribu Rupiah. Sedangkan Sasando, dijualnya mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 15 juta.

Paling mahal itu, lanjut Djitron, sasando yang didesain berbeda. Dia menyebutnya dengan nama Sasando mobile di mana cara mainnya bukan hanya duduk saja, tetapi bisa dalam posisi berdiri dan bisa dibawa ke mana-mana.

Djitron pun mengaku, selama ini belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Perhatian yang dimaksudnya adalah bantuan peralatan modern untuk membuat Sasando.

Meski begitu, Djitron tetap yakin, usaha yang digelutinya bisa berhasil dan meningkatkan kehidupan ekonomi.

Djitron pun berharap, usaha pembuatan Sasando ini bisa juga diproduksi oleh banyak orang, sehingga Sasando bisa dikenal luas.

"Saya ingin Sasando bisa mendunia seperti gitar,"kata Djitron.

Dosen Politeknik Negeri Kupang, yang juga ketua tim, Melsiani R F Saduk, ST.,MT, mengatakan, bantuan ini merupakan program kemitraan masyarakat.

"Ini bantuan dari Kemenristek Diskti, khusus untuk program pengembangan produk unggulan daerah yang menyentuh produk-produk yang diharapkan bisa dieskpor,"ujar Melsiana.

Menurut Melsiana, tujuan dari bantuan peralatan ini, agar mitra usaha kecil menengah, pangsa pasarnya bisa lebih luas.

"Sebenarnya alat musik Sasando ini sesuatu yang luar biasa. Namun produksinya sangat manual, sehingga kita terpanggil untuk membantu peralatan produksi," katanya.

Melsiana berharap, peralatan yang diberikan itu, bisa dijaga, dipelihara dan difungsikan dengan baik dan benar.

"Kalau rusak, tentu mereka bisa koordinasi dan kosultasi dengan kami. Kami ini sebagai mitra dan akan berkelanjutan programnya," tutup Melsiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com