Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monkey Forest Ubud, Wisata Bali Bersama Monyet Selfie yang Viral

Kompas.com - 09/09/2019, 06:02 WIB
Silvita Agmasari,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Monkey Forest Ubud kembali viral, kali ini bukan karena perlaku turis asing yang tak senonoh, melainkan karena video trik selfie monyet bersama pengunjung.

Baca juga: Kasus Viral Turis Asing Lecehkan Air Suci dan Refleksi Pariwisata Bali

Video singkat yang diunggah @GieWahyudi di akun Twitter memperlihatkan proses pawang  membuat monyet seakan berselfie dengan pengunjung. Alhasil proses yang terbilang unik tersebut menjadi viral dan diretweet lebih dari 33.000 kali di Twitter. 

Jika mampir ke Ubud, Bali rasanya memang sayang jika tak mengunjungi Monkey Forest. Daerah wisata ini berada di Desa Padangtegal.

Hutan dengan luas 12,5 hektar ini sejak lama menjadi daerah penting bagi penduduk desa. Monkey Forest Ubud dianggap sakral, penopang ekomomi, lokasi konservasi, dan pendidikan alam.

Wisatawan berfoto di Minkey Forest Ubud, Bali.Kompas.com/ Ni Luh Made Pertiwi Wisatawan berfoto di Minkey Forest Ubud, Bali.

Monkey Forest menjadi rumah bagi 900 monyet dan 186 spesies tumbuhan. Filosofi umat Hindu Bali yakni Ttri Hita Karana, yakni harmonisasi manusia, alam, dan Tuhan sangat terasa di Monkey Forest.

Di beberapa sudut hutan terdapat pura, tempat umat Hindu Bali mengadakan upacara dan sembahyang, sehingga tidak boleh dimasuki sembarang orang. Hutan ini juga terbilang penting sebagai pusat konservasi dan studi akan perilaku monyet Bali.

Monyet-monyet di Monkey Forest disuntik rabies secara berkala. Kembang biak monyet juga selalu diawasi untuk mengontrol jumlah populasi di kawasan hutan.

Kawasan Monkey Forest Ubud.Kompas.com/ Ni Luh Made Pertiwi Kawasan Monkey Forest Ubud.

Suasana tenang, dikelilingi pohon-pohon besar yang memberi suhu sejuk menjadi keunggulan di Monkey Forest. Hati juga semakin terhibur melihat monyet-monyet yang bersosialisasi dengan kelompoknya.

Ditambah ada berbagai fasilitas seperti amphiteater, galeri seni, serta ada upacara berkala yang diselenggarakan di kawasan Monkey Forest.

Beberapa upacara terbuka untuk turis, seperti tradisi Ngelawang utuk merayakan Galungan dan Kuningan. Namun ada juga upacara keagamaan yang tertutup dan diumumkan di situs Monkey Forest jika obyek wisata tak beroperasional. 

Monkey Selfie

Saat ini monyet-monyet di Monkey Forest Ubud semakin tenar dengan Monkey Selfie. Foto seakan monyet selfie bersama pengunjung ini berawal dari pawang Monket Forest, I Nyoman Surata yang tidak sengaja memotret pengunjung sambil memegang pisang.

Berakhir si monyet mengangkat tangan mengambil pisang, seolah sedang memegang kamera.

Untuk berfoto bersama monyet di Monket Forest tentunya ada aturan tersendiri. Pertama wisatawan diminta untuk tidak membawa tas atau botol plastik, jika ya bisa menitipkan ke konter tiket.

Baca juga: Video Cara Monyet Selfie Diambil di Monkey Forest Ubud Bali

Monyet di kawasan Monkey Forest sangat jarang menghampiri pengunjung, kecuali jika pengunjung membawa makanan atau pisang.

Wisatawan saat sedang melakukan mongkey seflie di objek wisata Monkey Forest Ubud. Foto ini memberi kesan seakan-akan kera yang membawa ponsel wisatawan. 

Tribun Bali Wisatawan saat sedang melakukan mongkey seflie di objek wisata Monkey Forest Ubud. Foto ini memberi kesan seakan-akan kera yang membawa ponsel wisatawan.

Jika ingin membeli pisang di kawasan hutan juga ada penjualnya. Saat memberi makan monyet, jangan mencoba menarik atau mempermainkan.

Berikan dengan baik. Para pawang kera di Monkey Forest Ubud selalu bersiaga membantu pengunjung yang kelihatan kesulitan atau ketakutan.

Untuk masuk ke kawasan Monkey Forest Uubud, pengunjung perlu membayar biaya karcis sebesar Rp 80.000 untuk orang dewasa dan anak-anak Rp 60.000.

Kawasan Monkey Forest dibuka untuk umum pukul 08.30-18.00 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com