Setiap pagi, Bayu memasak aneka lauk bersama dengan si pemilik.
"Ini semua saya yang masak tiap pagi," kata dia.
Bayu mengatakan masakan Indonesia di tempat ini tidak hanya dinikmati WNI yang bekerja di Makau atau wisatawan Indonesia saja, tetapi juga sejumlah warga Makau.
Biasanya mereka pernah memiliki asisten rumah tangga dari Indonesia sehingga tahu nikmatnya makan rendang dan bakso.
Baca juga: BERITA FOTO: Melihat Barang Pribadi Grace Kelly di Makau, dari Gaun Pengantin hingga Tas Hermes
"Terus biasanya beli (ke sini), sukanya biasanya rendang, terus tempe juga. Datang ke sini lagi, ke sini lagi," kata dia.
Bayu sendiri baru satu tahun bekerja di Makau. Soal bahasa, dia mengaku belum terlalu fasih. Meski demikian, kemampuan bahasanya sejauh ini cukup untuk sekadar menyebut harga.
"Kalau cuma harga-harga begitu bisa. Kalau soal uang, cepat biasanya," kata Bayu sambil tertawa setelahnya.
Adapun, satu piring nasi dan lauk pauk rata-rata dipatok harga 35 dollar Hong Kong. Untuk satu porsi makanan di Makau, harga itu termasuk terjangkau.
Harga murah, perut kenyang. Dan satu lagi, halal.
Jual Produk Indonesia
Wahrung Barokha tidak hanya menjual lauk pauk. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai produk Indonesia.
Teh Sariwangi, kacang Garuda, santan Kara, agar-agar Nutrijell, mentega Blueband, sirup Marjan, hingga bumbu siap saji merk Indonesia juga dijual di sini.
Produk lain seperti pasta gigi Pepsodent, body lotion Citra, hingga larutan Cap Kaki Tiga juga tersedia.
Untuk menemukan tempat ini, Kompas.com menyarankan untuk menggunakan Google Maps sebagai panduan. Sebab lokasinya agak masuk ke dalam gang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.