Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Nekat! Ini Hukuman jika Buang Sampah Sembarangan di Singapura

Kompas.com - 28/09/2019, 10:00 WIB
Albert Supargo,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata ke luar negeri merupakan hal yang sangat menyenangkan untuk beberapa wisatawan. Namun, peraturan dan norma di destinasi tujuan wisata wajib kamu ketahui sebelum mengunjunginya.

Di daerah asalmu, mungkin memiliki peraturan yang mengatur tentang kebersihan lingkungan dengan sanksi yang cukup serius. Salah satu isu yang penting adalah tentang membuang sampah sembarangan.

Singapura adalah salah satu kota yang menanggapi dengan keras isu membuang sampah sembarangan. Para turis disarankan untuk mengetahui kebijakan tentang kebersihan lingkungan di Singapura. 

Dilansir dari wawancara tentang peraturan membuang sampah di Singapura dari express.co.uk dengan Alana Gomez, juru bicara untuk situs pembanding penerbangan www.jetcost.co.uk.

"Hanya dengan berjalan di jalanan Singapura, kamu dapat menyadari bahwa negara ini menyikapi permasalahan kebersihan dengan sangat serius," ujar Gomez.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Mengunjungi Singapura?

Ia mengatakan Singapura memiliki peraturan membuang sampah yang paling ketat di dunia. 

"Tidak dapat dipungkiri, dengan membuang sampah sembarangan, kamu dapat didenda sebesar 1.000 dollar Singapura. Bukan hanya itu, kerja masyarakat juga menunggu para pembuang sampah sembarangan. Peraturan ini diterapkan secara tegas oleh polisi berpakaian normal yang tersebar di jalanan Singapura," ujar Gomez.

Langgar aturan ini tiga kali dan siap-siap memakai kaus yang bertuliskan 'Aku Seorang Pembuang Sampah'. 

"Ada beberapa peraturan lain juga mengenai permen karet, di mana permen karet selain untuk keperluan medis adalah ilegal," kata Gomez

Ia menjelaskan, permen karet bekas dipertimbangkan sebagai salah satu barang yang paling sering menyebabkan isu kebersihan. Jutaan dollar Singapura dari anggaran negara habis untuk membersihkannya.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Populer di Singapura

Langkah ini diambil di Singapura untuk menjaga kebersihan jalanan di Singapura.

"Peraturan lain mencakup denda 100 dolar Singapura bila tidak menyiram toilet umum dan 500 dollar Singapura untuk buang air di lift," kata Gomez. 

Tak hanya bersih, Singapura juga mendapat predikat kota teraman kedua di dunia setelah Tokyo, Jepang.

Selain Singapura, salah satu daerah dengan peraturan kebersihan terketat lainnya adalah Kota Kobe di Jepang.

"Dengan masih adanya masalah untuk diatasi, Kota Kobe dapat diakui sebagai salah satu kota terbersih di dunia dan hal ini ditanamkan dengan kebiasaan warga lokal seperti melepaskan sepatu sebelum memasuki gedung," ucap Gomez.

Ia menjelaskan bahwa pemilik rumah dan usaha di Kobe diharapkan untuk menjaga area mereka tetap bersih.

"Plastik sampah disediakan di transportasi umum dan para penduduk juga dianjurkan untuk membawa sampah mereka pulang walaupun banyak disediakan tong sampah untuk menghindari sampah yang dibuang secara sembarangan," ucap Gomez. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com