Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Keroncong Tugu, Musik Portugis-Betawi yang Membius Batavia

Kompas.com - 04/11/2019, 10:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Terasing, jauh dari kampung halaman, rindu sanak keluarga. 

Orang Portugis di Kampung Tugu tempo dulu merasakan betul bagaimana harus hidup dalam kondisi tersebut. 

Mereka yang terasing dulu berkuasa. Namun pada 1641, mereka dibuang Belanda ke daerag Tenggara Batavia yang kini disebut Kampung Tugu.

Namun, di tengah-tengah keterasingan itu, mereka justru menemukan hiburan.

Berbekal ingatan di kampung halaman, leluhur Kampung Tugu membuat semacam gitar kecil yang disebut Cavaquinho oleh orang Portugis.

Gitar kecil itu juga disebut-sebut sebagai cikal bakal berdirinya kelompok musik orkes Keroncong Tugu.

Baca juga: Menelusuri Kampung Tugu, Jejak Portugis di Utara Jakarta

Budayawan Kampung Tugu Guido Quiko mengungkapkan, gitar kecil itu terbuat dari pohon kayu yang ada di sekitaran Kampung Tugu.

Kayu itu dibentuk seperti gitar kecil menyerupai ukulele. Lambat laun, orang Portugis Kampung Tugu menyebutnya dengan kata machina.

Guido Quiko, budayawan sekaligus pemimpin kelompok musik Orkes Keroncong Tugu Cafrinho saat ditemui Kompas.com dalam perayaan ulang tahun Gereja Tugu yang ke 271 tahun, Minggu (3/11/2019).Nicholas Ryan Aditya Guido Quiko, budayawan sekaligus pemimpin kelompok musik Orkes Keroncong Tugu Cafrinho saat ditemui Kompas.com dalam perayaan ulang tahun Gereja Tugu yang ke 271 tahun, Minggu (3/11/2019).
"Machina itu dari suara yang bunyi itu menghasilkan suara crong. Orang-orang sekitar Tugu juga mendengarnya crong," kata Guido. 

"Tuh orang (Kampung) Tugu pada bunyi crang crong crang crong, akhirnya tersebutlah nama keroncong," lanjutnya.

Sejak saat itu lah, komunitas Kampung Tugu terkenal karena pandai memainkan alat musik keroncong. Kabar itu tersiar hingga beberapa daerah lain.

Belanda dan buaya keroncong

Keroncong Tugu juga tak lepas dari Belanda. Guido bercerita, saat itu ada keturunan Belanda berkunjung ke Kampung Tugu yang akhirnya membuat kelompok musik bergaya Belanda.

Selain itu, ada juga orang Betawi yang dibawa Belanda ke Pasar Senen, Gambir, Kemayoran, dan Pasar Baru.

Dari sana mereka membentuk grup musik lagi bernama old batavia, crocodile di Kemayoran. Inilah yang melahirkan istilah buaya keroncong untuk maestro keroncong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com