Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Turis Tenggelam di Bali, Dinas Pariwisata Beri Imbauan

Kompas.com - 13/11/2019, 19:30 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sejumlah wisatawan asing kerap menjadi korban baik tenggelam maupun terseret arus di Pantai Bali.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa mengatakan, wisatawan asing yang datang ke objek wisata di Bali seharusnya didampingi guide atau pemandu wisata.

Pasalnya jika berpergian sendirian, wisatawan asing ini tak akan tahu seluk beluk atau medan kondisi pantai yang dikunjungi. Sehingga bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti tenggelam hingga jatuh ke tebing.

Baca juga: Pergi Mancing sejak Tiga Hari Lalu, Pria di Bali Ditemukan Tak Bernyawa

"Kita kan tidak mungkin bisa mengawasi pergerakan bule yang memang berpergian itu tanpa didamingi dengan guide. Sehingga hal-hal inilah terjadi hal seperti itu," kata Astawa kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).

Astawa mengatakan, dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini memang sangat memungkinkan wisatawan asing menjelajahi Bali tanpa pemandu. Namun masalahnya banyak wisatawan tidak waspada selama berwisata. 

"Apalagi kita tidak tahu model berpergiannya sendiri-sendiri kayak backpaker itu yang menyebabkan kita tidak bisa mengawasi mereka," katanya.

Astawa tak mempermasalahkan jika wisatwan asing berpergian sendiri ke tempat-tempat wisata yang sudah ramai atau umun di Bali.

Pasalnya, standar kemaanan seperti di Kuta, Sanur, dan di Nusa Dua sudah maksimal. Pihaknya sedang merancang standarisasi objek-objek wisata di Bali untuk di masa mendatang. 

Jadi, standarisasi tersebut meliputi transportasi, hotel, restoran dan destinasi tujuan.

"Harus ada rambu-rambu untuk pelayanan dan tata kelola yang berstandar," katanya.

Kemudian semua agen perjalanan yang melayani tamu harus memiliki izin dan berstandar. Para pemandu juga diwajibkan memiliki lisensi yang lulus dari kompetensi.

Baca juga: Bahaya Mengintai dari Kecantikan Devils Tear Nusa Lembongan

Devils Tear di Nusa Lembongan, BaliShutterstock Devils Tear di Nusa Lembongan, Bali

Dari catatan Kompas.com, turis asal Perancis bernama Gilbert Henry Marcel Guidot (75) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim SAR Bali, pada Senin (11/11/2019) pukul 23.45 Wita.

Sebelumnya, korban dilaporkan hilang terseret arus di Pantai Pasut, Tibubiu, Tabanan, Bali.

Kemudian, turis asal Belarusia, Siarhei Barbushyn (34) yang terjatuh dari Tebing Tanjung Mebulu, di Jalan Batu Lesung, Banjar Karang Boma, Desa Pecatu, Kuta Selatan,Badung, Minggu (27/10/2019), sekitar pukul 18.00 Wita. Hingga kini jenazahnya belum ditemukan.

Seorang warga Rusia bernama Alekseev Yuri dilaporkan terseret ombak di Pantai Seminyak, tepatnya di depan Hotel Anantara, Badung, Bali, Kamis (10/10/2019).

Korban tak berhasil diselamatkan dan meninggal sesaat setelah tiba di Rumah Sakit Siloam, Kuta, Badung.

Lalu, kecelakaan speed boat atau kapal cepat di perairan sebelah barat Devil’s Tear, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Senin (16/9/2019) lalu.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua Warga Negara Asing (WNA) meninggal dunia yakni perempuan bernama Caval Heir O Biron (48) asal Brazil dan laki-laki bernama Victor Johannes Allers (43) asal Afrika Selatan.

Lalu ada seorang warga negara asing (WNA) asal Malaysia bernama Shahfulnizam Bin Jamaludin (40) dilaporkan tewas terseret ombak di obyek wisata Pantai Diamond Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Rabu (18/9/2019) pukul 12.30 Wita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com