Siregar juga mempertanyakan perihal semua petugas yang bersiap sedia berjaga apakah memiliki kesamaan dalam pelayanan terhadap disabilitas.
Ia bahkan takut jika pada momen-momen perayaan seperti ini saja petugas akan melayani mereka.
Ia mempertegas pertanyaan soal apakah petugas akan bersikap sama pada hari-hari biasa, tanpa suatu momen yang terlebih diliput oleh media massa.
Baca juga: 8 Cara Berinteraksi dengan Disabilitas Tuna Netra agar Tak Salah Paham
"Karena saya khawatir acara ini kan disentuh oleh atasan mereka, sehingga ada koordinasi, apalagi ada media massa. Soalnya sepengalaman saya, tetangga saya waktu itu beda pelayanannya. Bahkan tadi kan sampai Kepala Satuan Pelayanannya yang turun, tapi saya gak menaruh curiga, semoga ini awal pemerintahan yang baik," katanya.
Meski demikian, Kepala Satuan Pelayanan Terowongan Penyeberangan Orang (TPO) Kota Tua, Mardi Wiyanto, sebelumnya telah mengatakan bahwa petugas dari Dinas Perhubungan dan Security berjumlah tiga orang, selalu siap sedia di titik tertentu khususnya di TPO.
"Jumlahnya ada tiga, Dishub dan Security yang selalu standby mas, kalau ada yang disabilitas baru kita siap membantu," ujarnya.
Sekadar informasi, saat ini di TPO Halte TransJakarta Kota sudah memiliki 4 kursi roda, 2 toilet difabel pria dan wanita.
Terkait masalah lift prioritas, Mardi mengatakan akan mempercepat lift tersebut dapat digunakan minggu ini, karena masih dalam tahap penggantian mesin.
Pengalaman satu hari menjadi relawan pendamping teman-teman penyandang disabilitas membuat Siregar mendapat pelajaran dan semangat baru. Ia mengaku Icha yang didampinginya menjadi penyemangat bagi dirinya.
Baca juga: Apakah Wahana Permainan Dufan Ramah untuk Penyandang Disabilitas?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.