Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2020, 16:07 WIB


KOMPAS.com – Ramen Jepang dan ramyun Korea bisa dibilang serupa tapi tak sama. Ramyun atau ramyeon adalah hidangan mi asal Korea yang dipengaruhi oleh ramen asal Jepang. Pada dasarnya, kedua hidangan mi ini berasal dari hidangan bernama lamian asal China.

Baca juga: Jalan Panjang Ramen, Dari Lambang Penjajahan hingga Makanan Nasional Jepang

Dilansir dari koreaetour.com, hidangan lamian asal China pertama kali diperkenalkan ke Jepang pada akhir abad ke-19 oleh para imigran China. Nantinya, variasi yang ada di Jepang akan berkembang jadi ramen.

Dilansir dari korea.stripes.com, masuk ke Jepang pada era Meiji, ramen pada masa itu terdiri dari mi berbahan dasar gandum bergaya China dengan kuah kaldu dan berbagai toping.

Walaupun terlihat sederhana, ramen Jepang mengombinasikan banyak bahan bercita rasa kuat yang pembuatannya butuh waktu lebih dari seharian.

Kilas balik persebaran ramen

Kata “ramen” sendiri berasal dari lamian yang artinya mi yang diregangkan. Setelah Perang Dunia II berakhir, nilai gandum impor bertambah dan akhirnya membantu persebaran budaya ramen. Ramen akhirnya masuk ke Korea pada awal 1960-an yang akhirnya disebut ramyeon atau ramyun.

Di Jepang, ramen identik punya rasa yang berbeda satu sama lain tergantung pada chef mana yang membuatnya. Sementara di Korea, ramyun diproduksi secara massal menjadi mi instan yang hanya butuh waktu sebentar dalam pembuatannya.

Dilansir dari situs restaurantindia.com, ramyun jadi begitu populer karena ramyun sangat mudah dibuat dan cepat dimakan. Harganya juga murah dan membuat ramyun jadi makanan yang ideal dikonsumsi kapan pun dan di mana pun. Ramyun juga identik sebagai camilan malam Korea yang disebut “yasik”.

Baca juga: Daftar 10 Mi Instan Korea Paling Enak, Cocok Jadi Oleh-oleh

Yasik sendiri adalah budaya orang Korea untuk makan camilan di malam hari. Untuk para pekerja malam dan murid universitas yang harus belajar hingga dini hari, camilan jadi kebutuhan. Dahulu, orang Korea suka makan kue beras yang diisi dengan pasta kacang manis bernama chapssaltteok. Kini kebutuhan itu berganti jadi ramyun yang mudah dimasak.

Ilustrasi ramen. Berbeda dengan udon atau soba, ramen punya tekstur yang lentur, berpostur gemuk, dan berwarna kuning.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ramen. Berbeda dengan udon atau soba, ramen punya tekstur yang lentur, berpostur gemuk, dan berwarna kuning.

Perbedaan ramen dengan ramyun

Walau pun sekilas sama, tapi ada perbedaan yang cukup mendasar dari segi rasa antara ramen dan ramyun. Ramen Jepang biasanya punya rasa yang lebih lembut. Sementara ramyun Korea terasa lebih kuat dan biasanya bercita rasa pedas.

Baca juga: Selain Ramdon di Film Parasite, Ini 5 Makanan Campur ala Korea

Selain itu, bumbu dasar untuk kuah kaldu ramen Jepang biasanya dibuat dari kaldu ayam, seafood, atau babi. Ada lima jenis utama ramen Jepang. Di antaranya adalah shoyu yang merupakan kuah dengan bahan dasar kecap. Miso, dengan bahan dasar pasta kedelai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pesawat Komersial Terbesar di Dunia Resmi Mendarat di Bali Hari Ini

Pesawat Komersial Terbesar di Dunia Resmi Mendarat di Bali Hari Ini

Travel Update
Air New Zealand Timbang Berat Penumpang Sebelum Terbang, Untuk Apa?

Air New Zealand Timbang Berat Penumpang Sebelum Terbang, Untuk Apa?

Travel Update
Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat Datang ke Animalium BRIN Cibinong

Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat Datang ke Animalium BRIN Cibinong

Travel Tips
Libur Panjang 1-4 Juni, Gunungkidul Targetkan 54.000 Wisatawan

Libur Panjang 1-4 Juni, Gunungkidul Targetkan 54.000 Wisatawan

Travel Update
Absen 3 Tahun, CFD di Bandung Digelar Lagi 4 Juni

Absen 3 Tahun, CFD di Bandung Digelar Lagi 4 Juni

Travel Update
Perayaan Waisak, Hotel di Sekitar Candi Borobudur Penuh Dipesan

Perayaan Waisak, Hotel di Sekitar Candi Borobudur Penuh Dipesan

Hotel Story
INDOFEST 2023 Resmi Dibuka, Pengunjung Serbu Stan Perlengkapan Outdoor

INDOFEST 2023 Resmi Dibuka, Pengunjung Serbu Stan Perlengkapan Outdoor

Travel Update
Tips supaya Bisa Tidur di Kursi KA Ekonomi yang Tegak, Bawa Benda Ini

Tips supaya Bisa Tidur di Kursi KA Ekonomi yang Tegak, Bawa Benda Ini

Travel Tips
Usai Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Buka Lagi

Usai Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Buka Lagi

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2023, Diskon Alat Olahraga Selam dan Ekstrem

Deep and Extreme Indonesia 2023, Diskon Alat Olahraga Selam dan Ekstrem

Travel Update
Panduan Lengkap ke Animalium BRI Cibinong, Info Jam Buka hingga Tips

Panduan Lengkap ke Animalium BRI Cibinong, Info Jam Buka hingga Tips

Travel Tips
Gratis Tiket Masuk ke Obelix Village di Sleman Selama Juni 2023

Gratis Tiket Masuk ke Obelix Village di Sleman Selama Juni 2023

Travel Update
Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru per 1 Juni 2023, Perjalanan Malam Ada Lagi

Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru per 1 Juni 2023, Perjalanan Malam Ada Lagi

Travel Update
Asyiknya Wisata Sambil Belajar Mengenal Satwa di Animalium BRIN

Asyiknya Wisata Sambil Belajar Mengenal Satwa di Animalium BRIN

Jalan Jalan
Mengapa Tidak Boleh Merokok di Pesawat? Ini Alasannya

Mengapa Tidak Boleh Merokok di Pesawat? Ini Alasannya

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+