Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Tagar #WhenWeTravelAgain di Twitter, Kelar Wabah Covid-19 Mau Liburan ke Mana?

Kompas.com - 04/04/2020, 17:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tagar #WhenWeTravelAgain ramai dan menjadi populer di Twitter. Tagar ini populer setelah virus corona ( Covid-19 ) membuat orang tidak bepergian atau traveling dan hanya melakukan aktivitas di rumah.

Baca juga: Sekarang di Rumah Aja, Kelar Wabah Covid-19 Mau Liburan ke Negara Mana?

Editor perjalanan di Irish Independent Pol O Conghaile yang memulai tagar tersebut.

Melansir Lonely Planet, Pol terinspirasi dari orang-orang Irlandia yang hanya dapat berolahraga luar ruangan dalam jarak 2 kilometer dari rumah untuk saat ini.

Baca juga: Di Rumah Aja, Bikin Orang Ingin Liburan Bersama Keluarga

"Saya berjalan-jalan untuk menjernihkan pikiran dan mulai memikirkan ke mana saya ingin pergi ketika semua ini (virus corona) hilang. Itu membuat saya merasa baik, jadi saya memutuskan untuk membagikan gagasan tersebut," kata Pol seperti dikutip dari Lonely Planet.

Pol mengunggah gambar sebuah pantai terpencil yang membentang di Dunfanaghy Donegal untuk memulai hastag tersebut.

Kata dia, gambar ini menandakan kebebasan dan memberikan gambaran masa depan. Sejauh ini, lanjutnya, respon positif diberikan masyarakat terhadap tagar yang dibuat.

Balkon santai di atas permukaan laut Muraka yang dibangun oleh Conrad Maldives Rangali di Maldives. Pembangunan vila hotel dengan kamar di bawah laut Samudera Hindia tersebut diklaim akan menjadi yang pertama di dunia. Dok. Conrad Maldives Rangali Balkon santai di atas permukaan laut Muraka yang dibangun oleh Conrad Maldives Rangali di Maldives. Pembangunan vila hotel dengan kamar di bawah laut Samudera Hindia tersebut diklaim akan menjadi yang pertama di dunia.

Jika kamu mengklik tagar #WhenWeTravelAgain maka akan melihat kumpulan foto dari orang-orang yang merindukan liburan di suatu tempat.

Mereka mengunggah foto sebuah tempat yang menjadi favorit mereka untuk dikunjungi setelah virus ini berakhir.

Pol memilih satu foto dari #WhenWeTravelAgain untuk dibagikan dalam akun Twitternya setiap hari pada pukul 20.00.

"Ada ratusan foto yang diposting sejauh ini, mulai dari Sydney Opera House hingga kafe di Paris. Dan dari Mercusuar di Wild Atlantic Way hingga pasir di Algarve," ujarnya.

Ia menyadari jika saat ini, perjalanan terhambat akan virus corona. Ia juga mengatakan bahwa dunia menyusut begitu cepat.

Panorama Sydney Opera House di kala matahari terbenam, (22/8/2010).SHUTTERSTOCK/LAUREN ORR Panorama Sydney Opera House di kala matahari terbenam, (22/8/2010).

Tagar tersebut membuat Pol merasa bahwa orang-orang menyadari kebebasannya terenggut ketika virus corona mewabah.

Namun, virus corona juga membuat beberapa pertanyaan apa yang akan dilakukan ketika pesawat terbang kembali normal, perbatasan kembali dibuka dan lain sebagainya.

"Tentu saja, kami melakukan perjalanan karena berbagai alasan, seperti untuk bisnis dan untuk memindahkan orang dan barang, tetapi juga untuk berbaring di pantai, mencicipi makanan asing dan musim semi," jelasnya.

Pol mengatakan dan berharap ketika ini semua sudah selesai, ia akan mengunjungi Samudera Hindia.

Dirinya masih mengingat momen favorit kala masih bebas traveling yaitu saat menangkap gambar ikan pari manta di Maladewa.

Ia mengakui virus corona membuat semua orang yang ingin liburan, menunda waktu bepergiannya.

"Menulis perjalanan memiliki penundaan, gangguan, dan tenggat waktu. Namun juga memiliki momen ajaib. Untuk saat ini kami mungkin dilarang, tapi saya terinspirasi untuk perjalanan mendatang berkat gambar fantastis yang dibagikan di tagar #WhenWeTravelAgain," tutupnya.

Kalau kamu, ingin liburan ke mana setelah virus corona ini berakhir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com