KOMPAS.com - Salah satu tempat wisata di Kota Bandung, Jawa Barat, yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara, yakni Saung Angklung Udjo, terancam bangkrut akibat pandemi Covid-19.
Dilansir dari Antara, Direktur Utama Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat mengatakan, selama pandemi Covid-19, aktivitas bisnis pariwisata di Saung Angklung Udjo yang berada di Jalan Padasuka Atas, Kota Bandung, itu cukup terpuruk.
Menurut dia, tak jarang dalam satu pekan tempat itu hanya dikunjungi tak lebih dari 20 orang.
"Bahkan tamunya pernah ibu, bapak, dan anak kecil tiga orang, kemudian pemain 30 orang," kata Taufik di Bandung, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Saung Angklung Udjo, Nonton Wayang Golek sampai Belajar Angklung
Dalam kondisi normal, ujarnya, Saung Angklung Udjo mampu menarik pengunjung hingga 2.000 orang per hari.
Menurut Taufik, kondisi pandemi menyebabkan para wisatawan enggan untuk berkunjung karena harus melengkapi sejumlah syarat berkaitan dengan protokol kesehatan.
Selain itu, kata dia, mayoritas pengunjung Saung Angklung Udjo itu merupakan pelajar dan wisatawan. Namun, kedua elemen wisatawan itu selama pandemi memang dibatasi aktivitasnya.
"Kita 90 persen pelajar yang rombongan bus dan orang bule. Ini mancanegara dan anak sekolah kan berhenti nih," katanya.
Baca juga: Kabupaten Bandung Mulai PPKM, Tempat Wisata Dipantau Ketat
Akibatnya, dia mengatakan, kini manajemen Saung Angklung Udjo mencatat sudah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 90 persen pegawainya.
Dari sebanyak 600 pegawai yang bekerja pada masa normal, kini tersisa 40 orang yang masih bekerja.
"Pengurangan pegawai bukan akan, tapi sudah sebagian bulan-bulan kemarin. Dari 600, sekarang cuma 40," kata Taufik.
Maka dari itu, ia berharap pemerintah dapat membantu memberi solusi terkait ancaman bangkrutnya Saung Angklung Udjo itu. Ia pun meminta masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Mari kita sadar menjaga protokol kesehatan agar pemerintah tidak sulit mengendalikan. Kalau sudah mengerti kan kita bisa berjalan dan sesuai standar yang bisa disepakati bersama," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.