Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Tutup, Kampung Korea Bandung akan Buka Lagi

Kompas.com - 28/08/2021, 11:12 WIB
Aziza Zahwa Layla Madjid,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat beberapa tempat wisata terpaksa tutup sementara. Salah satunya adalah Kampung Korea Bandung yang sudah tidak beroperasi sejak Maret 2020.

Kampung Korea merupakan gagasan Wali Kota Bandung pada saat itu, Ridwan Kamil. Dilansir dari Kompas.com, Rabu (21/08/19) setelah meresmikan Little Bandung di Seoul, Ridwan Kamil berinisiatif untuk membangun Little Seoul di Bandung yang diberi nama Kampung Korea.

Setelah lebih dari satu tahun tutup, Kampung Korea memutuskan untuk melakukan perombakan atau rebranding.

Baca juga: Ketenangan Curug Mandala Subang, Wisata Alam Dekat Bandung

Kali ini, Kiara Artha Park menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau KADIN untuk mengoptimalkan kembali Kampung Korea.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Provinsi Jawa Barat Bidang Koperasi dan UMKM Mochammad Ryan Januar Akbar mengatakan, sebelumnya Kampung Korea dibuka secara tergesa-gesa.

"Menurut saya pribadi, pada saat itu Kampung Korea bangunan utamanya sudah bagus, tetapi tenant di dalamnya tidak jauh berbeda dengan pujasera lain dan kapasitas tenant yang mengisinya juga tidak penuh, masih dikit sekali" kata dia pada Kompas.com Jum'at (27/08/2021).

Ryan juga menjelaskan bahwa pihaknya akan mencoba memperbaiki kembali bangunan-bangunan Kampung Korea yang dinilai masih terawat sebagian besar.

Perubahan nama Kampung Korea Bandung

Selain memperbaiki bangunan, konsep dan nama dari Kampung Korea Bandung juga akan berubah.

"Karena waktunya lebih panjang, jadi kami kembali mematangkan konsep yang dulu, menjadi Korea yang lebih modern. Dari segi nama pun kami ganti menjadi Plataran Kampung Korea" ujar Ryan.

Ia melanjutkan, akan ada tiga pelataran di sana, yatu plataran A di sebelah kiri Jalan Banten, plataran tengah dengan bangunan Korea, dan plataran B di sebelah kanan Jalan Banten.

Baca juga: Wisata ke Korea Selatan, Ketahui 5 Hal Ini

Perubahan nama menjadi Plataran Kampung Korea ini juga dengan harapan akan menjadi lebih modern dan serba digital.

"Nantinya, minuman kemasan kami hanya menjual melalui mesin penjual otomatis, menggunakan semacam neon box untuk papan tanda dan akan kami wajibkan pembayaran menggunakan sistem pos" tutur Ryan.

Rencana Pembukaan Secara Resmi

Ryan menjelaskan, belum diketahui secara pasti tanggal untuk pembukaan secara resmi Plataran Kampung Korea.

Kota Bandung memiliki tempat wisata baru bernama Kampung Korea Bandung.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Kota Bandung memiliki tempat wisata baru bernama Kampung Korea Bandung.

Kendati demikian, Ryan dan pihaknya sudah menargetkan untuk membuka di kisaran bulan Oktober 2021.

"Per tanggal 2 Oktober rencananya kami akan buka, tetapi kami masih menunggu jawaban tanggal pasti agar Kedutaan Besar Korea Selatan dapat hadir" ujar Ryan.

Baca juga: Korea Selatan akan Buka Travel Bubble dengan Tiga Negara Ini

Aktivitas di Plataran Kampung Korea Bandung

Sebelumnya, wisatawan dapat berfoto dengan bangunan-bangunan khas Korea dan menyewa hanbok (pakaian tradisional Korea) di Kampung Korea.

Selain berfoto dan menyewa hanbok, wisatawan nantinya juga dapat belajar bahasa korea dan penulisan hangul atau abjad korea bersama komunitas yang ada.

Baca juga: 5 Wisata Instagramable di Yogyakarta, Pas untuk Pencinta Selfie

Plataran Kampung Korea juga bekerja sama dengan KANWIL KEMENKUHAM untuk menyediakan pelayanan bisnis UMKM dan informasi mengenai pendaftaran HAKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Akan ada juga pertukaran budaya seni bela diri antara pencak silat dengan taekwondo, serta beberapa kegiatan rutin seperti stand up comedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com