Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Gunung Prau Indonesia (FKPI) bernama Harsono mengatakan bahwa sejauh ini juga mengatakan pihaknya masih memantau situasi.
Selain karena tidak ada pengelola, ia mengatakan, jalur tersebut memang tidak dikehendaki menjadi area wisata pendakian.
"Karena medan terlalu jauh dan hutan terlalu lebat. Diperbolehkannya (sama warga setempat) untuk konservasi, kalau wisata tidak boleh," jelas Harsono saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Gunung Prau: Asal-usul, Flora dan Fauna, Jalur Pendakian, hingga Misteri Pintu Gaib
Membenarkan perkataan Herman sebelumnya, ia melihat bahwa area Kenjuran masih sangat alami dan tepat untuk dijadikan konservasi.
Suatu jalur baru bisa dibuka, menurut Harsono, jika sudah ada persetujuan dari semua basecamp yang ada di Gunung Prau, melalui diskusi pada forum koordinasi yang ia bawahi.
Lantas, apakah ke depannya ada rencana untuk pembukaan jalur Gunung Prau via Kenjuran?
Menurut Herman, pihaknya yaitu Perhutani akan mengikuti kesepakatan dari penduduk setempat.
"Kalau kami manut, teman-teman mengajukan ke kami dibuka, asal syaratnya terpenuhi, ya saya iyakan. Tapi kalau memang dijadikan tempat konservasi itu bagus, kami terima kasih sekali," ujar dia.
Baca juga: 7 Keunggulan Pendakian Gunung Prau via Igirmranak, Puas Nikmati Keindahan Alam
Senada dengan Herman, Harsono mengatakan bahwa pihaknya berupaya menjaga keasrian jalur pendakian Gunung Prau via Kenjuran.
"Harapan saya, tidak usah dijadikan jalur wisata atau pendakian ya. Karena alamnya masih hijau dan alami sekali," tegas Harsono.
Sebagai informasi, terdapat enam jalur pendakian Gunung Prau yang resmi dibuka, yaitu basecamp Patakbanteng, Kalilembu, Igirmranak, Dieng, Dwarawati, dan Wates.
Baca juga: 8 Hal yang Bakal Ditemui di Jalur Pendakian Gunung Prau via Dworowati
Namun, seluruh jalur pendakian Gunung Prau saat ini masih ditutup untuk tujuan konservasi dan mengembalikan keasrian alam. Para pendaki bisa kembali menjelajahi Prau pada 4 Maret 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.