Sementara itu, kata dia, untuk warga Pekalongan sekitarnya yang tidak ingin menginap, bisa memanfaatkan atraksi lain. Ada kegiatan menunggang kuda dan memberi makan hewan.
"Untuk orang lokal yang tidak mau menginap, juga bisa menikmati area berkuda mulai Rp 20.000 untuk dua kali putaran," ujarnya.
Selain itu, sambung dia, pengunjung bisa memberi makan hewan atau animal feeding. Hewannya ada kelinci dan kambing mulai Rp 10.000 per orang.
Baca juga: Curug Bendo, Alternatif Wisata Alam Alter di Pekalongan
Untuk area berkuda dan animal feeding, waktu bukanya adalah setiap hari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Selanjutnya, pengunjung bisa berfoto-foto ataupun membuat konten video di area La Ranch Glamping Adventure yang luasnya sekitar 3 hektar.
"Spot foto cukup banyak dan favorit juga, kalau tamu datang foto-foto bebas biay. Semua yang datang bebas foto, tapi enggak bisa masuk area kamar," ujarnya.
Baca juga: Telaga Dringo di Banjarnegara, Ranu Kumbolo Jawa Tengah yang Indah
Namun, tidak perlu khawatir karena banyak spot foro bertema Indian, koboi, dan alam lainnya yang menarik untuk dibuat konten.
Kemudian, Reza menjelaskan terdapat tempat yang cukup baru kita yaitu kafe Pawon Mbah Tini. Kafe yang awalnya bertema Indian ini diubah menjadi konsep dapur tradisional.
"Pawon Mbah Tini, nuansanya seperti rumah dan dapur pedesaan, makanannya bisa ambil langsung di situ. Menu-menunya khas Pekalongan dan sekitar," terang Reza.
Baca juga: 5 Oleh-oleh Tidak Biasa dari Pekalongan
Beberapa hidangannya seperti megono, garang asem, pecak, dan ayam bakar santan, dengan harga makanan dan minuman mulai Rp 10.000. Lokasi kafe ini tidak jauh dari area penginapan di La Ranch Glamping Adventure.