Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2023, 20:15 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Asean Tourism Forum (ATF) 2023 yang digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akhirnya dimulai.

Selain acara pembukaan disertai Pameran Pariwisata di Jogja Expo Center (JEC), dilakukan pula National Tourism Organization (NTO)s Press Briefing di Hotel Marriot Yogyakarta.

Sesi pertama NTO's Press Briefing adalah dari Indonesia yang diwakili oleh Raden Wisnu Sindhutrisno sebagai Direktur Pemasaran Reg 1 Asia-Pasifik Kementerian Pariwisata danEkonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baca juga: Yogyakarta Jadi Lokasi ASEAN Tourism Festival, Diharapkan Jadi Investasi Wisata

Adapun topik dari NTO's Press Briefing ini adalah laporan seputar update pariwisata setiap negara ASEAN.

Strategi Indonesia pulihkan pariwisata pascapandemi Covid-19

Pada kesempatan ini, Wisnu memaparkan strategi pemerintah Indonesia dalam memulihkan sektor pariwisata pascapandemi Covid-19.

Luncurkan 2 visa dan bebaskan visa untuk negara ASEAN

Dalam pemaparannya, salah satu strategi adalah meluncurkan 2 jenis visa yang memudahkan turis asing untuk berkunjung.

Ilustrasi permohonan visa.FREEPIK Ilustrasi permohonan visa.

Jenis pertama adalah Visa on Arrival. Turis asing bisa mendapat visa ini saat tiba di Indonesia. Jenis kedua adalah Visa Rumah Kedua atau Second Home Visa.

Baca juga: Visa Second Home Resmi Berlaku di Indonesia, Ini Syaratnya

Untuk Second Home Visa, ini ditujukan untuk turis asing atau eks WNI yang ingin tinggal dan berkontribusi bagi ekonomi Indonesia.

Baca juga: Serba-serbi Visa on Arrival yang Berlaku 7 Maret 2022, Pengertian, Syarat, dan Biaya

Selain itu, ada pula pembebasan visa untuk 9 negara di ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Program Pemasaran Pariwisata

Strategi selanjutnya untuk memulihkan pariwisata dan menarik banyak wisatawan adalah melalui Program Pemasaran Pariwisata. 

"Program Pemasaran Pariwisata kita adalah pameran, famtrip, joint promotion, dan sales mission di festival," kata Wisnu kepada wartawan, Selasa.

Suasana hari pertama Garuda Indonesia Travel Fair atau GATF 2022 di ICE BSD Tangerang, Banten, pada Jumat (28/10/2022).KOMPAS.com/Wasti Samaria Simangunsong Suasana hari pertama Garuda Indonesia Travel Fair atau GATF 2022 di ICE BSD Tangerang, Banten, pada Jumat (28/10/2022).

Pemerintah menerapkan pergerakan wisata domestik sebesar 1,2-1,4 miliar untuk #DiIndonesiaAja. Sementara itu untuk target kedatangan wisatawan asing, adalah sebesar 3,5 sampai 7,4 juta orang.

"Kita punya 10 pameran yang tersebar di beberapa negara. Salah satunya ATF 2023, travel expo di Yogyakarta, South Asia Travel, di India, ada di Berlin, ada Tourism Expo di Jepang Oktober besok. Ini adalah beberapa pameran yang kita akan berpartisipasi tahun ini," ujar dia.

Baca juga: Kunjungan Turis Eropa di DIY Makin Naik, Promosi Makin Digencarkan

Ada pula sales mission yang dilakukan saat ada pameran di beberapa kota suatu negara. Seperti di India, pihaknya akan berpartisipasi dalam SATE (South Asia Travel Expo) di New Delhi. Akan ada pula sales mission di Kalkuta.

Event tahunan

Upaya lain adalah mengadakan berbagai event tahunan yang terangkum dalam kalender event nasional, yakni Karisma Event Nusantara.

Peserta mengikuti Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia (WACI) dalam rangkaian Jember Fashion Carnaval di Jember, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). WACI merupakan karnaval yang diikuti sejumlah provinsi di Indonesia mengangkat keberagaman dan kekayaan nusantara serta mempromosikan pariwisata masing-masing daerah.ANTARA FOTO/SENO Peserta mengikuti Wonderful Artchipelago Carnival Indonesia (WACI) dalam rangkaian Jember Fashion Carnaval di Jember, Jawa Timur, Sabtu (11/8/2018). WACI merupakan karnaval yang diikuti sejumlah provinsi di Indonesia mengangkat keberagaman dan kekayaan nusantara serta mempromosikan pariwisata masing-masing daerah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com