Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2023, 10:48 WIB
Sania Mashabi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika ingin mengisi waktu bersama teman dan keluarga di kafe sambil belajar meracik teh, bisa datang ke Afterseven Cafe BSD, Tangerang.

Kafe ini menyediakan kelas meracik teh untuk pengunjung yang sudah melakukan reservasi dengan jumlah minimum peserta 10 orang.

Baca juga: Afterseven Cafe di BSD: Harga Menu dan Jam Buka

"Ada seasonal event tea ataupun private event untuk tea misal untuk corporate," kata pemilik Afterseven Cafe, Steffi, kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Selain itu, Afterseven juga menyediakan kelas untuk mencicipi berbagai macam kopi dari seluruh dunia.

Rute ke Afterseven

Afterseven Cafe berlokasi di Quantis Sport Club Eminent, Jalan Majorie Ave Nomor 10, BSD City, Pagedangan, Tangerang, Banten.

Jika naik kendaraan pribadi, dan datang dari arah tol Jagorawi, kamu bisa mengambil arah menuju Tol Lingkar Luar yakni sejauh 38 km.

Baca juga: 5 Aktivitas di Afterseven BSD, Belajar tentang Kopi dan Meracik Teh

Dari Tol Lingkar Luar kemudian lurus terus mengikuti jalan kurang lebih 20 km menuju Tol Jakarta-Sepong dan keluar gerbang Tol Pagedangan.

Setelah keluar tol lurus terus kurang lebih 1 km lalu belok kiri, kemudian belok kiri lagi jika sudah Botanical Park BSD City di sebelah kiri jalan.

Baca juga: Cara ke ICE BSD Naik KRL dari Bekasi, Depok, dan Bogor

Selanjutnya lurus terus sejauh 1 km di Jalan Damai Foresta sampai bertemu Taman Olahraga Unilever di sebelah kanan jalan lalu belok kiri menuju Jalan BSD Grand Boulevard.

Kemudian lurus terus sampai bertemu Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD di sebelah kiri jalan lalu belok kanan.

Lurus lagi sejauh 500 meter sampai bertemu Quantis Sport Club Eminent dan masuk ke areanya dan kamu akan sampai di Afterseven yang posisinya ada di paling ujung area Quantis Sport Club Eminent.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com