Mesaharati merupakan sebutan bagi petugas yang membangunkan umat Islam di Mesir untuk sahur, seperti dikutip dari Daily Sabah. Mesaharati mengembara di gang-gang, dengan membawa gendang dan menyanyikan lagu-lagu tradisional.
Mereka akan berdiri di depan pintu rumah warga kemudian memanggil nama pemilik rumah untuk memastikan sang empunya sudah bangun sahur.
Tradisi unik ini diperkirakan muncul pertama kali pada masa Khalifah Abbasiyah, di bawahh pimpinan Gubernur Mesir Otbat Bin Ishaq.
Jika di Indonesia Ramadhan identik dengan takjil kolak, dan sebagainya, maka di Mesir dapat dijumpai kunafa atau knafeh dan qatayef.
Melansir Egypt Today, dua makanan tradisional itu terbuat dari campuran tepung, air, dan susu bubuk.
Beberapa sejarawan Islam mengatakan kunafa dan qatayef berasal dari masa Khalifah Fatimiyah. Sejarawan lain mengatakan kunafa dan qatayef berasal dari era Khalifah Umayyah.
Tradisi Ramadhan di Mesir yang satu ini tergolong baru. Mengutip Egypt Today, selama Ramadhan dapat dijumpai tenda-tenda unik di Mesir.
Tenda-tenda tersebut menjadi tempat untuk menjajakan aneka kuliner untuk berbuka maupun sahur. Tenda Ramadhan diyakini berasal dari saradek Mesir, yang merupakan tenda di Kairo untuk orang-orang menyampaikan belasungkawa.
Sejalan dengan perkembangn zaman, fungsi saradek berubah menjadi tempat kuliner selama Ramadhan.
Baca juga: 10 Hal Unik yang Bisa Ditemukan di Mesir, Kunjungi Lembah Para Raja
Baca juga: Mesir Kini Perbolehkan Warga dan Turis Foto di Tempat Publik
Tradisi ini merupakan buka gratis yang diselenggarakan oleh para dermawan. Uniknya, menu buka gratis tersebut disajikan di atas meja sehingga disebut jamuan buka puasa gratis.
Warga Mesir yang membutuhkan menyantap makanan buka puasa gratis tersebut secara ramai-ramai. Selain Maidat Al Rahman, anak-anak muda Mesir juga membagikan takjil gratis di sepanjang jalan.
Bisanya, menu takjil yang dibagikan kepada para musafir yang melintas berupa kurma dan minuman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.