Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Peh Cun di Pangkalpinang, 3.500 Telur Didirikan dan Cetak Rekor Muri

Kompas.com - 23/06/2023, 08:54 WIB
Heru Dahnur ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Ribuan pengunjung memadati Pantai Pasir Padi, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, untuk menyaksikan langsung berbagai kegiatan dalam perayaan Peh Cun di Pantai Pasir Padi, Kamis (22/6/2023).

Salah satu yang paling ditunggu pengunjung yakni tradisi mendirikan telur seiring naiknya posisi matahari pada siang hari.

Para peserta yang berasal dari seluruh lapisan masyarakat tampak tersenyum puas saat tim mereka satu per satu berhasil mendirikan telur.

"Awalnya deg-degan juga karena kondisi ramai, bagaimana telur bisa berdiri. Akhirnya pelan-pelan semuanya bisa," ujar Rika, salah seorang peserta yang berasal dari daerah Kampak, di Pantai Pasir Padi, Kamis.

Baca juga:

Jumlah telur yang dilibatkan dalam perayaan Peh Cun kali ini mencapai 3.500 butir, melebihi target panitia yang awalnya sebanyak 2023 butir.

Alhasil, tradisi ribuan tahun yang dipopulerkan etnis Tionghoa tersebut berhasil mendulang rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Mie Go mengatakan, bagi masyarakat Tionghoa ada tradisi mendirikan telur, sedangkan Melayu merangkai telur seroja. Sehingga, festival kali ini memadukan unsur budaya berbeda sebagai wujud persatuan bangsa.

"Sekarang alhamdulillah ini menunjukkan kolaborasi sehingga Peh Cun bisa kami selenggarakan bersama-sama. Tanggal 22 Juni 2023 bertepatan dengan Hari Bakcang atau Peh Cun. Dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Khongcu Lek," ungkap Mie Go yang sekaligus menerima piagam Muri.

Tradisi mendirikan telur saat festival Pantai Pasir Padi di Kota Pangkalpinang, Kamis (22/6/2023).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Tradisi mendirikan telur saat festival Pantai Pasir Padi di Kota Pangkalpinang, Kamis (22/6/2023).

Perayaan Peh Cun sebagai daya tarik wisata

Mie Go menerangkan, terdapat tiga keunikan di hari Peh Cun yakni surutnya air pantai yang sangat jauh, terjadi fenomena telur bisa berdiri, serta air sumur gajian akan terasa dingin dan sejuk meski pada tengah hari.

Konon, air sumur tersebut akan sangat segar jika digunakan untuk mandi.

Seluruh keunikan tersebut, kata dia, dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata setempat.

"Ini dalam rangka mempromosikan Pantai Pasir Padi sebagai destinasi wisata, kami memberikan acuan kepada para pengunjung atau wisatawan baik di dalam negeri maupun mancanegara", tuturnya.

Baca juga:

Leoni dan Katrin dari SMK Bakti Kota Pangkalpinang menilai kegiatan festival tersebut sangat seru karena memadukan dua kebudayaan yang ada di Kota Pangkalpinang.

"Sangat seru, ya. Apalagi memadukan dua kebudayaan di Kota Pangkalpinang, kalau bisa dibuat lagi acara kayak gini biar semakin harmonis sebagaimana peribahasa Thong Ngin Fan Ngin Jit Jong", kata Katrin.

Pengunjung lainnya bernama Sunita menyebutkan, kedatangan tersebut untuk menemani anaknya mengikuti lomba merangkai telur seroja dan mendirikan telur.

Ia pun berencana mampir lagi jika ada kegiatan serupa.

Untuk menutup hari, ada pula tarian Barongsai dan senam bersama yang digelar di area pantai untuk semakin memeriahkan suasana.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com