KOMPAS.com - Mahakax bersama Creativeintel dan Haluu menghadirkan sebuah instalasi yang membantu seseorang untuk mengobati patah hati dengan cara yang lebih menyenangkan.
"Kite menghadirkan instalasi yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga meninggalkan makna kepada pengunjung," kata Chief Creative Officer (CCO) Mahaka, Ishak Reza kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (5/7/2023).
Baca juga:
Museum Patah Hati berlokasi di Chillax Sudirman, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Nomor Kav 23, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Jila hendak datang mampir, berikut beberapa aktivitas di Museum Patah Hati yang bisa dilakukan untuk mengobati luka hati.
Di dekat spot "Sepanjang Jalan Kenangan" alias rak berisi barang mantan, terdapat sebuah kotak kaca berisi potongan hati.
Bukan sembarang potongan hati, melainkan potongan hati yang ditaruh di dalam kotak kaca ini terbuat dari besi sehingga terasa berat ketika diangkat.
Reza mengatakan, potongan besi berbentuk hati di dalam kontak ini filosofinya sama dengan hati seseorang yang masih tertahan pada masa lalunya.
Tugas pengunjung yaitu mengeluarkan potongan hati tersebut dari kotak kaca melalui celah kecil yang hanya bisa dimasuki oleh satu tangan saja.
Aturannya, setiap pengunjung diberi kesempatan mengeluarkan potongan hati dengan durasi waktu maksimal satu menit.
"Mengeluarkan potongan hati ini hanya boleh dengan satu tangan saja," kata Reza.
Pengunjung yang berhasil mengeluarkan potongan hati dari dalam kotak kaca dimaknai berhasil mengambil hati sang pujaan hati yang masih tertinggal di masa lalunya.
Tidak hanya itu, pengunjung yang berhasil juga akan mendapatkan kepingan emas dari petugas nantinya.
Cara ini cukup menyenangkan dilakukan. Selain bisa meluapkan emosi diri, kamu juga bisa mendapatkan emas.
Butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesah soal patah hatimu? Curhat di dalam Pojok Curhat yang ada di Museum Patah Hati adalah solusinya.
Pojok Curhat ini berada persis di sebelah rak barang mantan. Di tempat ini, pengunjung bisa masuk dan curhat di telepon yang sudah disediakan.
Aktivitas ini layaknya sedang curhat kepada seseorang melalui telepon. Nantinya telepon terdengar seolah tersambung dengan seseorang yang mengatakan siap menjadi teman curhatmu.
Tidak perlu khawatir curhatanmu didengar oleh pengunjung lain, karena ruangan telefon ini kedap suara dan hanya kamu yang bisa mendengar suaramu.
Kesal karena patah hati bisa dilampiaskan di Museum Patah Hati, seperti memukul samsak yang tergantung di ruang Broken Heart.
Samsak yang disediakan pun cukup kuat menahan serangan pengunjung, meskipun kuat dan bertubi-tubi.
Supaya lebih menghayati rasa kesal, pengunjung juga bisa memakai sarung tinju yang disediakan oleh petugas.
Sebagai salah satu cara mengungkapkan rasa sakit, di ruang Broken Heart ini pengunjung juga harus berteriak sembari mengucapkan "Sakit Banget, Kak!" agar pintu ruangan berikutnya terbuka.
Baca juga: 10 Spot Foto Instagramable di Museum Patah Hati di Chillax
Tidak dapat dipungkiri bahwa mendengarkan lagu sedih atau lagu galau adalah salah satu pelarian paling umum yang biasa dilakukan oleh seseorang yang baru saja patah hati.
Di salah satu Labirin Friendzone, ada ruangan khusus untuk mendengarkan lagu galau. Kapasitas ruangan ini hanya muat untuk tiga orang, jadi kamu perlu antre untuk masuk.
Akan ada headphone yang menggantung di ruangan, pengunjung cukup memakai headphone dan menghayati lagu galau sembari merenungi hati yang tersakiti.
Baca juga: 6 Tips ke Museum Patah Hati, Jangan Malu Minta Bantuan Petugas
Patah hati terjadi saat perasaan seseorang tidak terbalas oleh hati yang dituju. Konsep inilah yang kemudian diangkat Museum Patah Hati di ruang "Cinta Bertepuk Sebelah Tangan".
Ketika masuk ruangan, pengunjung akan disambut dengan ruangan yang gelap. Ruangan tersebut akan terang oleh lampu saat pengunjung menekan tombol di tengah ruangan.
Seluruh lampu di dalam ruangan akan menyala, kecuali lampu bentuk hati berukuran besar.
Lampu berbentuk hati ini tidak akan menyala sekuat apa pun pengunjung berusaha menekan tombol.
"Lampu hatinya tidak akan menyala, karena konsepnya cinta bertepuk sebelah tangan," kata Reza.
Reza mengatakan, ruangan ini hadir untuk kembali mengingatkan seseorang bahwa patah hati terjadi ketika cinta hanya datang dari satu pihak saja.
Terdengar sedih dan menyakitkan, akan tetapi filosofi tersebut nantinya akan berhubungan dengan ruangan berikutnya.
Baca juga: 5 Aturan di Museum Patah Hati: Putar Balik Dianggap Gagal Move On