Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaya Jamu dan Herbal, Modal Indonesia Kembangkan Wisata Kebugaran

Kompas.com - 11/07/2023, 15:52 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk wisata kebugaran atau wellness tourism.

Menurut Ketua Umum ETNA (Ethnowellness Nusantara) Tanri Abeng, pariwisata di Indonesia memiliki semua kekayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri ini.

“Yang menarik adalah industri pariwisata bisa disinergikan dengan industri kebugaran atau disebut wellness,” kata Tanri saat Deklarasi Board of ETNA (Ethnowellness Nusantara) di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Baca juga: 8 Kafe dengan View Sawah di Malang, Bisa Kulineran Sambil Healing

Dari sekian banyak potensi pendukung pariwisata yang dimiliki Indonesia, keberadaan herbal dan jamu menjadi kunci wisata kebugaran.

“Ini bagi Indonesia potensinya luar biasa. Karena Indonesia memiliki segala macam sumber, kami ingin memanfaatkan apa yang kita miliki termasuk bahan-bahan untuk jamu dan herbal,” imbuhnya.

Bahan-bahan rempah yang banyak ditemukan di alam Indonesia seperti kunyit, temulawak, hingga kencur terbukti bisa menyehatkan.

Baca juga: 3 Destinasi di Indonesia Ini Dikembangkan untuk Wisata Kebugaran

Jamu dan herbal sebagai kunci

Bahan alami seperti herbal dan jamu, ia menjelaskan, tidak banyak dimiliki negara-negara lain.

Ilustrasi jamuShutterstock/Wisnu Haryo Yudhanto Ilustrasi jamu

Selain sehat, produk ini bisa menjadi keunggulan untuk promosi wellness tourism kepada wisatawan asing.

“Jadi tidak hanya pas sakit baru ke rumah sakit, tapi bagaimana supaya tidak sakit (dengan konsumsi herbal). Kalaupun sakit, bagaimana bisa diobati melalui proses yang natural,” ujarnya.

 Baca juga: 3 Tempat Wisata Kebugaran di Korea Selatan

Ia mengatakan, harapannya dengan menggabungkan tourism dengan wellness, Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.

“Karena banyak wisatawan ingin juga supaya lebih bugar, nah kita promosikan bahwa ini ada di Indonesia,” kata Tanri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Ilustrasi spaShutterstock Ilustrasi spa

Menjadi branding

Menurutnya, paket wellness tourism bisa memperpanjang durasi kunjungan wisatawan.

Opsi lain, bisa juga wisatawan dari awal mengejar kebugaran dan kesehatan, memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Indonesia baru kemudian dia melanjutkan dengan wisata.

Apalagi, kata Tanri, tren wellness tourism juga sudah berkembang di seluruh dunia.

Baca juga: Wisata Kebugaran Berbasis Rempah, Apa Itu?

Namun, Indonesia baru berada di peringkat ke-19 di dunia dan ketujuh di Asia untuk wisata kebugaran, masih kalah dibandingkan Jepang dan Thailand.

Oleh karena itu, kata Tanri, salah satu yang saat ini sedang dikembangkan dalam wellness tourism Indonesia adalah fokus ke herbal dan jamu, selain layanan spa dan potensi alam lainnya yang lebih dulu dikenal. 

"Di negara lain ada Thai Massage, Shiatsu, Swedish Massage, Ayuverdha India. Kalau saya melihat kita lebih kepada pemanfaatan bahan-bahan baku yang ada di Indonesia,” tutur Tanri.

Baca juga: Menjajal Perawatan Spa di Tepi Tebing Bali, Apa Rasanya?

Menurutnya, ini bisa menjadi nilai tambah, sebagai bahan baku untuk mencegah penyakit, daripada harus mengobati.

Melalui produk kesehatan alami dan herbal, masyarakat penghasil bahan rempah seperti petani atau petani juga akan terlibat.

“Kita jual produk wisata kebugaran, sehingga sampai ke pedagang-pedagang juga akan terlibat. Ini akan meratakan proses pembangunan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com