KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merilis beberapa destinasi yang dianggap berpotensi dikembangkan menjadi tempat wisata kebugaran atau wellness tourism.
Adapun kota-kota tersebut adalah Solo, Yogyakarta, dan Bali.
"Berkembangnya wisata wellness ini bisa dimanfaatkan oleh industri perhotelan untuk menambah fasilitas yang mendukung wisata ini," demikian tertulis dalam data analisis tren pariwisata Kemenparekraf tahun 2022/2023, seperti dikutip Kompas.com, Senin (10/4/2023).
Baca juga:
Berdasarkan data tersebut, Solo dianggap berpotensi menjadi destinasi wisata kebugaran karena memiliki berbagai produksi minuman berbahan dasar alami.
Selain minuman alami, Solo juga memiliki potensi aromaterapi, meditasi, makanan sehat, hingga jelajah alam dan kota.
Tidak hanya Solo, kota yang berpotensi menjadi tempat wisata kebugaran adalah Yogyakarta, yang dianggap memiliki potensi dalam jamu.
Kemudian, Yogyakarta juga dinilai berpotensi dalam tradisi pijat ala Jawa, beksan meditasi, terapi seni, makanan sehat, retret, serta jelajah alam.
Selain Solo dan Yogyakarta, Bali juga terus dikembangkan menjadi destinasi wisata kebugaran, seperti lewat layanan kecantikan, serta wisata olahraga khusus yoga dan meditasi di Pulau Nusa Dharma.
Wisata kebugaran juga nantinya akan didukung oleh budaya baru dalam berwisata yakni work from destination.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, tren berwisata bergeser dari yang awalnya bekerja untuk healing, tetapi sekarang banyak pekerja yang memilih fleksibilitas bekerja dari mana saja sambil liburan.
"Selesainya ambisi, bahwa ke depan paradigma mereka bekerja adalah mencari healing. (Sekarang) mencari fleksibilitas," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing yang disiarkan secara online, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Liburan di Ketep Pass, Ada Jip Wisata untuk Jelajah kawasan Merapi dan Merbabu
"Jadi kerja-kerja ini mulai ditinggalkan, mereka (mulai) mendorong wellness tourism. Ini harus dimanfaatkan," jelas Sandiaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.