Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat memiliki desain bangunan yang unik, yakni berbentuk bambu runcing yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern.
Pembangunan monumen ini bertujuan untuk mengenang berbagai bentuk perjuangan warga Jawa Barat dari masa ke masa, seperti dikutip dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pada bagian bawah bangunan monumen, pengunjung bisa menjumpai Museum Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Lokasi monumen ini cukup strategis karena dekat dengan sejumlah ikon Bandung, seperti Gedung Sate, Lapangan Gasibu, Museum Geologi Bandung, dan Museum Pos.
Tepatnya di Jalan Dipati Ukur Nomor 48, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Masyarakat setempat juga mengenal monumen ini dengan nama Monpera atau Monju.
Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah, Bandung Lautan Api, seperti dikutip dari website Bandung.go.id. Dalam peristiwa itu, rakyat Kota Bandung membakar rumah mereka dan meninggalkan kota agar tidak dikuasai oleh tentara sekutu dan Belanda sebagai markas.
Monumen Bandung Lautan Api memiliki tinggi 45 meter, dan terdiri dari 9 bidang. Konstruksinya berbentuk tiga buah bambu yang menjadi penyulut kobaran api.
Monumen yang berada di area seluas 16 hektare ini berwarna kuning keemasan yang merupakan simbol kobaran api. Lokasi Monumen Bandung Lautan Api berada di Jalan BKR, Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung.
Baca juga:
Museum ini dibangun untuk mengenang perjuangan prajurit Siliwangi bersama rakyat Jawa Barat saat berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi menawarkan berbagai koleksi-koleksi yang berkaitan dengan sejarah Bandung, khususnya di bidang militer.
Melansir dari website Direktori Pariwisata, pengunjung bisa melihat senjata yang digunakan pada saat perang melawan penjajah.
Kemudian, ada kendaraan lapis baja, meriam, bom hingga senjata tradisional seperti keris, tombak dan panah. Selain itu, masih ada koleksi berupa lukisan dan foto tentang pertempuran Bandung Lautan Api dan kerja paksa romusha.
Museum yang dibangun pada 1974 ini, mulanya bernama Museum Negeri Provisi Jawa Barat, seperti dikutip dari website Bandung.go.id.
Pada 1990, bangunan ini kemudian berganti nama menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga. Adapun Sri Baduga merupakan nama seorang raja di Jawa Barat.
Koleksi museum ini berupa benda bersejarah, seperti naskah kuno, lukisan Prabu Siliwangi, kapak sepatu, dan sebagainya. Museum ini berada di Jalan BKR Nomor 185, Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.