Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Andong Kebakaran, Jalur Pendakian via Sawit Sempat Buka Lagi Sebelum Tutup Sementara

Kompas.com - 11/08/2023, 12:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pascakebakaran yang terjadi di jalur pendakian Gunung Andong via Sawit, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (10/9/2023), jalur tersebut sempat dianggap aman dan buka lagi untuk pendakian hingga Jumat (11/8/2023) pagi.

"Kebakaran sudah padam, jalur pendakian Gunung Andong via Sawit sudah aman, dan (jalur pendakian) sudah dibuka sejak kemarin malam," kata petugas basecamp pendakian Gunung Andong via Sawit, Taufik, kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Gunung Andong, Tujuan Pendakian yang Pas untuk Anak-anak

Ia melanjutkan, api terpantau padam sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah api padam dan situasi dirasa aman, jalur pendakian pun sempat kembali dibuka.

Meski sempat dibuka, jalur pendakian Gunung Andong akhirnya ditutup sementara selama 2 hari.

"Pascakebakaran tutup 2 hari," kata pengelola Basecamp Pendakian Gunung Andong via Sawit bernama Sutikno kepada Kompas.com, Jumat.

Kronologi kebakaran di Gunung Andong

Taufik menceritakan, kepulan asap terpantau muncul pada Kamis (10/8/2023) sekitar pukul 12.00 WIB. Setelah itu, ia memberikan kabar kepada sesama tim untuk mengecek lokasi.

"Saya berangkat dari bawah sekitar pukul 13.00 WIB, naik ke atas dan sampai di lokasi kebakaran sebelum pukul 14.00 WIB. Ternyata sampai di atas apinya sudah besar," katanya.

Siang itu, kata Taufik, keadaan masih terpantau belum parah, sehingga jalur pendakian belum ditutup untuk para pendaki.

Akan tetapi, mendekati malam hari keadaan api mulai membesar, sehingga jalur pendakian via Sawit ditutup sementara hingga api padam.

"Api padam sekitar pukul 21.00 WIB. Kami pengelola basecamp menunggu sampai pukul 11.00 WIB baru turun dari lokasi. Takutnya ada api lagi," katanya.

Proses pemadaman api di jalur pendakian via Sawit dilakukan secara manual dengan cara menyiram api menggunakan air.

Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Andong via Gogik Terkini

Beruntungnya, api cepat dipadamkan, tidak ada korban jiwa, dan jalur pendakian malam itu kembali dibuka.

"Tidak ada korban, tapi ada tiga orang pendaki yang naik dari Pendem dan bertemu dengan kami ketika sedang menuju lokasi," katanya.

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. Perubahan iklim tingkatkan kemungkinan kebakaran hutan secara global.Shutterstock.com Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. Perubahan iklim tingkatkan kemungkinan kebakaran hutan secara global.

Saat bertemu tiga pendaki tersebut, lanjut Taufik, kondisi para pendaki hampir terjebak. Tiga pendaki tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas untuk diberi pertolongan pertama.

"Kemarin saat dievakuasi, ada pendaki yang sesak napas. Jadi kami bawa turun, diberi pertolongan pertama, dan mereka kemudian pulang," kata Taufik.

Belum ada info penyebab kebakaran

Taufik mengatakan belum ada informasi pasti penyebab kebakaran di jalur pendakian Gunung Andong via Sawit.

Kata Taufik, bisa jadi penyebab kebakaran ini karena ulah manusia, atau karena pergesekan antarrumput kering saat musim kemarau.

Baca juga: Pendakian Gunung Andong via Gogik, Menggapai Puncak dari Timur

"Kebakaran di dari arah barat (via Sawit) ini jarang terjadi, lebih sering kebakaran di area utara," katanya.

Peristiwa kebakaran ini, kata Taufik, bukan yang kali pertamanya terjadi di Gunung Andong. Maka dari itu, ia dan tim basecamp tidak terlalu kaget dengan situasi dan tanggap mengatasi kebakaran.

Gunung Andong.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Andong.

Melihat situasi yan terjadi, Taufik mengimbau para pendaki untuk selalu berhati-hati dan jangan membuang puntung rokok sembarang.

"Untuk para pendaki, puntung rokok dibuang di tempatnya, biasanya kebakaran terjadi karena puntung rokok. Atau bisa juga karena ulah manusia yang tidak memadamkan api ketika turun, pungkas Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com