MAGELANG, KOMPAS.com - Memiliki 1726 mdpl, Gunung Andong yang berada di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang menjadi salah satu gunung yang "menggemaskan".
Setiap akhir pekan, gunung ini dipadati para pendaki dari berbegai daerah, baik yang berkemah maupun sekadar tektok (naik langsung turun).
Pendaki bisa memilih untuk melalui jalur dari basecamp Sawit Taruna Jaya Giri di Desa Girirejo, Basecamp Pendem, atau basecamp Gogik yang berlokasi di Dusun Gogik.
Baca juga: Pendakian Gunung Andong via Gogik, Menggapai Puncak dari Timur
Untuk jalur via Sawit, pendaki bisa melalui jalur lama dan jalur baru. Jalur lama berada di tengah gunung dan cenderung lebih landai.
Kedua jalur ini akan bertemu di Pos 3 Watu Wayang. Sebelumnya, ada mata air yang bisa dimanfaatkan para pendaki untuk mengisi logistik sebelum ke puncak.
Namun meski tak membawa banyak logistik, pendaki tak perlu khawatir karena di puncak Gunung Andong, ada beberapa warung yang siap melayani.
Warung-warung tersebut menjual aneka minuman seperti teh, kopi, air mineral dan makanan mi instan, nasi bungkus, serta gorengan yang hangat. Harga jual pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000.
Dengan karakter gunung yang ramah dan logistik terjamin, tak heran Gunung Andong menjadi salah satu tujuan pendakian yang melibatkan anak-anak.
Apalagi, jarak tempuh dari gerbang pendakian hingga puncak tak terlalu lama, sekitar tiga jam dengan langkah santai.
Baca juga: 5 Gunung yang Pas untuk Solo Hiking, Ada yang Lebih dari 3.000 Mdpl
Banyak anak-anak yang melewatkan akhir pekannya di Gunung Andong. Seperti yang dilakukan Muchif Amrullah dari Salatiga yang mengajak keponakannya bernama Semesta Apta Merdeka (7).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.