Di Kompas Travel Fair 2023 Bisa Kenali Desa Wisata Lebih Dekat

Kompas.com - 02/09/2023, 06:07 WIB

Faqihah Muharroroh Itsnaini,

Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Faqihah Muharroroh Itsnaini

Penulis

Ni Nyoman Wira Widyanti

Editor

Lihat Foto

Booth enam desa wisata yang hadir dalam Kompas Travel Fair (KTF) 2023 yang digelar pada 1-3 September 2023 di Hall 5 dan Hall 6 ICE BSD, Tangerang.(KOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini)

Suasana hari pertama Kompas Travel Fair (KTF) 2023 di Hall 5-6 ICE BSD, Tangerang, Jumat (1/9/2023).

Panorama Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi, Kabupaten Lampung Selatan.

TANGERANG, KOMPAS.com - Kompas Travel Fair (KTF) kembali digelar tahun ini, tepatnya mulai Jumat (1/9/2023) sampai Minggu (3/9/2023) di Hall 5 dan Hall 6 ICE BSD, Tangerang, Banten.

Pameran perjalanan yang diadakan oleh Harian Kompas bekerja sama dengan Bank Mandiri dan Bank OCBC NISP sebagai bank partner ini menghadirkan penyedia jasa dan pelaku industri perjalanan.

Baca juga:

Selain promo tiket pesawat atau paket wisata, ada pula perwakilan sejumlah desa wisata yang turut hadir mempromosikan potensi mereka.

“Kompas Travel Fair saat ini sudah yang ke-10 kali kami adakan sejak 2012. Tema kali ini adalah 'Discover the Beyond' dan di sini kami juga mengangkat tema-tema tentang 10 desa wisata kemudian atraksi promosi-promosi unik,” kata Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra di lokasi, Jumat (1/9/2023).

KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Suasana hari pertama Kompas Travel Fair (KTF) 2023 di Hall 5-6 ICE BSD, Tangerang, Jumat (1/9/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Cecep Rukendi mengatakan, pihaknya memfasilitasi lima provinsi untuk menampilkan enam desa wisatanya masing-masing.

“Bapak dan Ibu bisa melihat berbagai atraksi yang ditawarkan desa wisata,” kata Cecep.

Baca juga:

Ia menambahkan, ada desa wisata yang siap dikunjungi dalam daily trip, tetapi ada juga desa wisata yang sudah siap untuk staycation.

“Bapak dan Ibu sekalian bisa tinggal di homestay ataupun penginapan lokal yang dikelola oleh masyarakat desa wisata. Bapak dan Ibu bisa berbagi kebahagiaan, bisa berbagi kesejahteraan, dan bisa berbagi pengetahuan,” jelasnya.