Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa G30S, Berikut 5 Tempat Mengenang Pahlawan Revolusi

Kompas.com - 12/09/2023, 16:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 30 September 1965 menorehkan sejarah kelam bagi Indonesia, yang dikenal sebagai peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak tujuh Pahlawan Revolusi gugur di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Untuk mengenang para Pahlawan Revolusi yang gugur tersebut, kamu bisa mengunjungi sejumlah tempat bersejarah terkait peristiwa G30S.

Baca juga:

Kompas.com merangkum beberapa tempat bersejarah terkait peristiwa G30S sebagai berikut:

1. Monumen Pancasila Sakti 

Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur DOK. Shutterstock Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur DOK. Shutterstock

Kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur merupakan lokasi peristiwa berdarah tersebut. Untuk mengenang para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam G30S, pemerintah mendirikan Monumen Pancasila Sakti.

Lokasi monumen berada di sekitar lokasi pembuangan jasad para pahlawan, berdasarkan informasi dari Kompas.com (30/9/2021). Bangunan ini juga dikenal sebagai Monumen Lubang Buaya, lantaran berada di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Monumen Pancasila Sakti terbagi menjadi dua area, yakni outdoor dan indoor. Di area outdoor, pengunjung dapat melihat sumur tua sedalam 12 meter, lokasi pembuangan jasad Pahlawan Revolusi dan pameran.

Sementara itu di area indoor, terdapat museum dan paseban yang menyimpan patung para Pahlawan Revolusi, diorama pemberontakan PKI, dan barang peninggalan para jenderal.

Selain Monumen Pancasila Sakti, wisatawan juga bisa menjumpai Museum Pengkhianatan PKI dan rumah atau posko tempat penyiksaan para jenderal. Monumen ini beroperasi setiap hari, termasuk hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah atau libur nasional, mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WIB.

Baca juga:

2. Museum Sasmitaloka 

Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi.KOMPAS.com/ Suci Wulandari Putri Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi.

Salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S adalah Jenderal Ahmad Yani. Untuk mengetahui kronologi tewasnya  Jenderal Ahmad Yani, masyarakat bisa mengunjungi Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi yang berlokasi di Jalan Lembang Nomor 67, Menteng, Jakarta Pusat.

Museum ini dulunya adalah rumah kediaman Jenderal Ahmad Yani, berdasarkan informasi dari Kompas.com (4/4/2023). Jenderal Ahmad Yani ditembak pada  1 Oktober 1965 sekitar pukul 04.35 WIB di kediamannya tersebut. 

Jenazah Jenderal Ahmad Yani kemudian dibawa ke Lubang Buaya, Jakarta Timur. Satu tahun setelah wafatnya Jenderal Ahmad Yani, tepatnya pada 1 Oktober 1966, ibu dan putra-putri Jenderal Ahmad Yani menyerahkan rumah tersebut kepada negara.

Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Museum ini terbuka gratis untuk masyarakat umum.

 

Sumur Maut tempat mengubur jenazah tujuh pahlawan Revolusi di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Sumur Maut tempat mengubur jenazah tujuh pahlawan Revolusi di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur.

3. Museum AH Nasution 

Diorama penyerbuan DR. A.H Nasution di kamarnya dapat dilihat di Museum DR. A. H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty Diorama penyerbuan DR. A.H Nasution di kamarnya dapat dilihat di Museum DR. A. H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)

Museum Abdul Haris (AH) Nasution yang ada di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat menjadi saksi bisu kisah tragis G30S.

Melansir dari Kompas.com (27/9/2020), rumah tersebut dulunya adalah kediaman Jenderal AH Nasution. Terdapat diorama penyerangan AH Nasution di kamar tidurnya, penodongan senjata kepada sang istri, dan penangkapan Lettu Pierre Tendean oleh pasukan Tjakrabirawa.

Ada pula diorama jenderal AH Nasution yang tengah mencoba kabur dari kejaran pasukan Tjakrabirawa dengan melompati tembok. Saat memasuki kamar tidur AH Nasution, pengunjung museum juga masih bisa melihat lubang-lubang bekas tembakan peluru.

Ajudan Jenderal AH Nasution, Lettu Pierre Tendean menjadi salah satu korban pada malam tersebut. Tragedi malam itu juga merenggut nyawa putri bungsu Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution yang masih berusia lima tahun.

Baca juga:

4. Monumen Ade Irma Suryani Nasution 

Monumen makam putri Jenderal Ahmad Haris Nasution, Ade Irma Suryani Nasution di area kantor Wali Kota Jakarta Selatan di Jalan Prapanca, Petogogan, Jakarta Selatan. KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi Monumen makam putri Jenderal Ahmad Haris Nasution, Ade Irma Suryani Nasution di area kantor Wali Kota Jakarta Selatan di Jalan Prapanca, Petogogan, Jakarta Selatan.

Peristiwa G30S turut menewaskan putri Jenderal Ahmad Haris Nasution, yakni Ade Irma Suryani Nasution. Ade Irma yang saat itu masih berusia lima tahun merupakan korban salah tembak, karenanya ia disebut sebagai perisai sang ayah.

Ade Irma Suryani Nasution dimakamkan di area Kantor Wali Kota Jakarta Selatan di Jalan Prapanca, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Makam Ade Irma berada di sisi kiri Gedung Wali Kota Jakarta Selatan.

Pada papan nisan itu tertulis nama Ade Irma Suryani yang lahir pada 19 Februari 1960 dan gugur pada 6 Oktober 1965. Di sekitarnya, dibangun Monumen Ade Irma Suryani Nasution. Pada monumen itu terdapat foto-foto Ade Irma.

5. TMP Kalibata 

Personel Garnisun Tetap 1 Jakarta membersihkan sampah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Kamis (9/11/2017). Kegiatan tersebut dilaksanakan jelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Personel Garnisun Tetap 1 Jakarta membersihkan sampah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Kamis (9/11/2017). Kegiatan tersebut dilaksanakan jelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017.

Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata menjadi peristirahat terakhir para Pahlawan Revolusi.

Mengutip Kompas.com (10/11/2020), TMP Kalibata dibangun pada 1953. Pasalnya, dulu TMP Ancol sudah mulai kehabisan lahan sehingga membutuhkan lokasi TMP baru.

Selain Pahlawan Revolusi, beberapa mendiang pahlawan nasional hingga tokoh bangsa yang disemayamkan di TMP Kalibata antara lain, Agus Salim, Sutan Sjahrir, Adam Malik, Ali Sastroamidjojo, Djoeanda Kartawidjaja, BJ Habibie, Hasri Ainun Habibie, dan sebagainya.

Terdapat sejumlah fasilitas penunjang yang ada di TMP Kalibata, seperti gedung serbaguna berkapasitas 500 orang dan ruang transit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com