KOMPAS.com - Belanda menguasai Melaka usai berhasil mengalahkan Portugis yang sebelumnya berkuasa selama 130 tahun.
Pada masa kedudukan Belanda di Melaka, Belanda membangun sebuah Balai Kota atau kerap disebut dengan Stadthuys pada 1680, sebagai pusat pemerintahan Belanda di Melaka.
Replika Stadthuys yang ada di Melaka kini bisa dilihat di Galeri Melaka yang sedang dipamerkan di Museum Fatahillah.
Baca juga: Galeri Melaka: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Museum Fatahillah berlokasi di Taman Fatahillah Nomor 1, Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
Bila berkesempatan datang berkunjung, berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di Galeri Melaka.
Baca juga: Ada Galeri Melaka di Museum Fatahillah, Berisi Sejarah Melaka di Malaysia
Di Galeri Melaka wisatawan akan mengetahui secara singkat mengenai kawasan Melaka. Mulai dari pendirian Melaka pada zaman kerajaan, serta masuknya para penjajah.
Selain itu, di Galeri Melaka juga dipamerkan beberapa benda ikon Melaka. Di antaranya ada Keris Semenanjung, Tepak Sirih, dan Destar "Dendam Tak Sudah".
Tidak ketinggalan beberapa rekomendasi kuliner khas Melaka yang bisa dicicipi bila berkunjung ke Melaka.
Di antaranya ada Mie Sup, Tandoori & Naan, Kue Keria Antarbangsa, Satay, Cucur Udang, Es Kocok Kelapa, dan Asam Pedas.
Baca juga: 8 Museum Unik yang Harus Dikunjungi di Melaka Malaysia
Tidak hanya Galeri Melaka, di Museum Fatahillah saat ini sedang digelar pameran Jejak Memori Gempita Layar Perak Jakarta.
Di pameran ini wisatawan bisa mengetahui secara runut bagaimana hadirnya film dan bioskop di Indonesia, khususnya di Batavia.
Sejarah film dan bioskop dipaparkan secara detail di bagian dinding pameran, serta didukung dengan visual poster film yang pernah populer pada masanya.
Baca juga: 5 Obyek Wisata Wajib Mampir saat Liburan ke Melaka Malaysia
Di area ini juga terdapat peta persebaran bioskop di Jakarta pada masa lalu, lengkap dengan penanda yang menunjukkan letak bioskop tersebut.
Tidak ketinggalan, bioskop-bioskop zaman dahulu yang sampai saat ini masih bisa ditemui, salah satunya Metropole Cikini.
Di area Museum Fatahillah terdapat ruangan khusus suvenir yang bisa disambangi oleh wisatawan. Sebagian besar barang yang dijual berupa pernak-pernik gantungan kunci, replika Monumen Nasional (Monas), dan mainan angklung.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Selasa (10/10/2023), harga suvenir yang dijajakan mulai dari Rp 15.000.
Baca juga:
Galeri Malaka berada di dalam area Museum Fatahillah. Maka dari itu, setelah melihat pameran, wisatawan bisa bergeser melihat isi museum.
Ada banyak jejak peninggalan sejarah pemerintah Hindia Belanda di Batavia yang bisa dilihat di museum. Salah satu tempat menarik yang wajib dikunjungi yaitu penjara bawah tanah.
Jika dibutuhkan, wisatawan juga bisa meminta bantuan pemandu di lokasi selama berkeliling di area museum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.@kompastravel Guys, ini ya untuk pricelist-nya.. • Basic 1 (durasi 2 jam) ukuran kain 35x35 cm), Rp 150.000. • Basic 1 Plus (durasi sekitar dua jam lebih sedikit) ukuran kain 50x50 cm, Rp 175.000. • Basic 2 (durasi 4 jam), Rp 250.000 Kalau batik cap di harga mulai Rp 500.000 Yuk, save dan share informasi ini #jakartahits #explorejakarta #wisatajakarta #kampungbatik #batikjakarta ? ????????????? - ????