Desa Wisata Penglipuran pernah menyandang gelar desa terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation pada 2016, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.
Saat memasuki Desa Wisata Penglipuran, wisatawan akan disambut dengan deretan tanaman hijau dan pagar tanaman di seluruh area desa, seperti dikutip dari Pesona Indonesia. Berada di kaki Gunung Batur, desa wisata seluas 112 hektare ini, juga memiliki udara sejuk dan segar.
Saat berkeliling desa, wisatawan dilarang menggunakan kendaraan bermotor, ya! Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan Desa Wisata Penglipuran agar bebas dari polusi.
Nah, wisatawa bisa mengeksplorasi keunikan Desa Wisata Penglipuran dengan berjalan kaki. Selain itu, wisatawan juga dilarang membuang sampah sembarangan. Pengelola Desa Wisata Penglipuran, sudah menyediakan tempat sampah setiap 30 meter.
Baca juga:
Pesona Desa Wisata Penglipuran selanjutnya adalah keberadaan hutan bambu seluas 45 hektare, atau sekitar 40 persen dari luas desa.
Melansir dari Pesona Indonesia, hutan bambu yang mengelilingi desa ini, disebut sebagai hutan pelindung desa. Sebab, hutan bambu ini bukan hanya berfungsi untuk keindahan, namun juga sebagai kawasan resapan air.
Selain itu, masyarakat setempat percaya, bahwa hutan bambu ini adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Oleh sebab itu, hutan bambu tersebut masih dilestarikan hingga saat ini sebagai bentuk pelestarian warisan leluhur dan menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Seperti desa adat lainnya di Bali, Desa Wisata Penglipuran juga memiliki ritual keagamaan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu ritual besar adalah Ngusaba untuk menyambut Hari Raya Nyepi.
Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat Desa Wisata Peglipuran akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Ritual keagamaan ini menjadi salah satu daya tarik Desa Wisata Penglipuran.
Pesona Desa Wisata Penglipuran lainnya adalah festival budaya yakni Penglipuran Village Festival. Acara ini biasanya diselenggarakan di akhir tahun dengan rangkaian kegiatan yang beragam.
Mulai dari parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lainnya. Saat Penglipuran Village Festival digelar, biasanya jumlah wisatawan akan membludak untuk menyaksikan berbagai kegiatan yang memamerkan seni dan budaya khas Bali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.