Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Berkunjung ke Pameran Freemason, Gali Infonya Dulu

Kompas.com - 02/11/2023, 13:01 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Museum Taman Prasasti Jakarta, saat ini tengah digelar Pameran Jejak Memori betajuk "Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia". Pameran ini bisa dikunjungi sampai Selasa (7/11/2023).

Lokasinya ada di aula Museum Taman Prasti, tepatnya di Jalan Tanah Abang I, Nomor 1, RT 11/ RW 8, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Waktu operasional pameran menyesuaikan dengan waktu operasional museum, yakni buka setiap Selasa sampai Minggu, mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Menurut catatan sejarah, kegiatan organisasi Tarekat Mason Bebas atau Freemason di Indonesia dihentikan oleh Presiden Soekarno dengan alasan, asas dan tujuan Freemason tidak sesuai dengan identitas Indonesia.

Baca juga:

Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 264 Tahun 1962 tentang larangan organisasi-organisasi termasuk Tarekat Mason Bebas. Keputusan ini ditetapkan di Jakarta, 15 Agustus 1962.

Terlepas dari beragam stigma negatif mengenai Freemason bagi masyarakat, aktivitas yang dilakukan oleh Freemason lebih mengedepankan kepentingan masyarakat.

"Fremason melakukan kegiatan sosial seperti mendirikan sekolah sekolah, mendirikan perpustakaan, dan memelihara yatim piatu," kata pemandu Pameran Freemason, Iman, kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (1/11/2023).

Tips berkunjung ke Pameran Freemson

Jika baru pertama kali datang ke Pameran Freemason, beberapa tips berikut sepertinya bisa membantu.

1. Kenali siapa Freemason

Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti pada dasarnya menceritakan keberadaan Freemason di Indonesia.

Jika pengunjung tidak mengetahui Freemason sebelumnya, mungkin kisah yang dipaparkan akan terasa kurang menarik.

Pameran Jejak Memori “Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia” di Museum Taman Prasasti Jakarta, Rabu (1/11/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Pameran Jejak Memori “Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia” di Museum Taman Prasasti Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Ditambah, informasi mengenai Freemason di pameran ini hanya berupa tulisan, beberapa potongan gambar, dan penjelasan dari pemandu.

Sebaliknya, jika pengunjung sudah mendengar sedikit banyaknya informasi seputar Freemason, baik berupa sejarah maupun konspirasi yang belum diketahui kebenarannya. Besar kemungkinan pameran ini akan terasa menarik.

Baca juga:

Maka dari itu, sebelum datang ke lokasi, Kompas.com menyarankan calon pengunjung untuk membaca beberapa referensi yang menjelaskan tentang siapa itu Freemason. 

2. Minta bantuan pemandu pameran

Bagi pengunjung yang bingung dengan simpang siur cerita Freemason, pemandu di pameran ini bisa membantu untuk menceritakan awal mula keberadaan Freemason di Indonesia secara runut. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk minta bantuan pemandu di pameran. 

Pameran Jejak Memori “Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia”, di Museum Taman Prasasti Jakarta, Rabu (1/11/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Pameran Jejak Memori “Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia”, di Museum Taman Prasasti Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Selain bisa menerima informasi yang lebih jelas, pemandu juga bisa membantu mengarahkan pengunjung jika hendak mencari makam anggota Freemason di Taman Prasasti.

3. Teliti mencari makam anggota Freemason

Makam anggota Freemason yang ada di Museum Taman Prasasti tersebar di seluruh kawasan makam. Beberapa nisan sebagai petunjuk makam pun ada yang sudah tertutup tanah dan air.

Makam anggota Tarekat Mason Bebas di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat, Rabu(1/11/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Makam anggota Tarekat Mason Bebas di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat, Rabu(1/11/2023).

Maka dari itu, sebaiknya telitilah jika hendak menemukan makam angggota Fremason. Makam anggota Freemason bisa dibedakan dari simbol Freemason di bagian bawah batu nisan.

Baca juga: Menilik Nisan Soe Hok Gie di Museum Taman Prasasti Jakarta

Di antaranya ada simbol ular, simbol jangkar dengan huruf "G" di bagian tengah, dan simbol tengkorak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com