Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2023, 12:01 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menginfokan adanya seorang pendaki yang meninggal dunia di wilayahnya pada Sabtu (28/10/2023).

Diketahui, pendaki tersebut ialah seorang lanjut usia (lansia) usia 66 tahun yang diduga meninggal dunia karena kelelahan.

Melihat hal ini, Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Rahman Muhklis mengatakan bahwa pada dasarnya, dari APGI tidak ada regulasi tertulis terkait batasan maksimal usia seseorang boleh mendaki gunung.

Baca juga: Kronologi Pendaki Meninggal di Gunung Rinjani, Diduga Kelelahan

Regulasi tersebut, katanya, ada di pemerintah atau pihak swasta selaku pengelola masing-masing gunung.

"Ada juga beberapa gunung (yang punya batasan usia pendaki minimal dan maksimal)," kata Rahman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (2/11/2023).

Tips aman mendaki gunung untuk lansia

Guna menghindari agar kejadian serupa tidak terulang, beberapa tips mendaki berikut penting untuk disimak oleh calon pendaki, khususnya pendaki lanjut usia.

1. Pastikan kondisi sehat

Menurut penjelasan Rahman, kesehatan ialah hal utama yang perlu dipastikan ketika seseorang hendak mendaki.

Sejumlah pendaki dari berbagai daerah mulai berdatangan di Pos Pendakian Palutungan, Rabu (16/8/2023). Mereka melakukan registrasi, pemeriksaan peralatan, kesehatan dan lainnya untuk menuju puncak Gunung Ciremai. Pengelola sebut jumlah pendakian meningkat.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah pendaki dari berbagai daerah mulai berdatangan di Pos Pendakian Palutungan, Rabu (16/8/2023). Mereka melakukan registrasi, pemeriksaan peralatan, kesehatan dan lainnya untuk menuju puncak Gunung Ciremai. Pengelola sebut jumlah pendakian meningkat.

"Dimulai dari kesadaran kita sebelum mendaki, pastikan kondisi sehat dan bugar. Sehat dibuktikan dengan adanya bukti berupa surat kesehatan, dan pastikan cek dulu dengan dokter atau tim medis terkait," katanya.

Baca juga: Pendaki Meninggal di Gunung Rinjani, Jangan Paksakan Diri Saat Kelelahan

Terlepas dari berapa usia seorang pendaki, lanjutnya, sebaiknya jaga kebugaran tubuh sebelum mendaki gunung. Caranya bisa dengan latihan fisik seperti olahraga lari.

2. Pastikan kesiapan perlengkapan dan perbekalan

Kesiapan perlengkapan yang dimaksud seperti peralatan dan perbekalan. Pastikan semua perlengkapan sudah aman dan nyaman saat digunakan.

"Perlengkapan diri kita harus benar-benar aman dan nyaman semuanya dari ujung kepala sampai ujung kaki," tutur Rahman.

Ilustrasi berkemah.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Ilustrasi berkemah.

Beberapa perlengkapan yang wajib dibawa seperti jaket, jas hujan, kantung tidur atau sleeping bag, serta lampu kepala atau head lamp.

Tidak ketinggalan, asupan makanan seorang pendaki harus bergizi dan berkualitas. Hindari telat makan dan kekurangan air, serta pastikan asupan yang diterima tubuh berkualitas supaya badan tetap kuat selama di lapangan.

"Jangan lupa bawa PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), dan obat pribadi. Kalau yang lanjut usia biasanya mengonsumsi obat-obat tertentu, jadi harus dibawa untuk daya tahan tubuh," katanya.

Baca juga: Pendaki Asing Tersesat di Gunung Merapi, padahal Jalur Pendakian Masih Tutup

Menurut Rahman, perlengkapan PPP3 penting untuk dibawa sebagai antisipasi pertolongan awal jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Ditambah, akhir-akhir ini sudah masuk ke fase peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com