Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir ke Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti, Bisa Ngapain Aja?

Kompas.com - 02/11/2023, 18:29 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat, sedang digelar Pameran Jejak Memori bertajuk "Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia" hingga Selasa (7/11/2023).

Pameran ini bertujuan mengenalkan sejarah organisasi Tarekat Mason Bebas alias Freemason di Indonesia, serta keberadaan beberapa makam anggota Freemason di Museum Taman Prasasti.

Baca juga: 

"Banyak pengunjung yang mulai mencari jejak Freemason, maka dari itu melalui pameran ini ingin mengenalkan kepada pengunjung bahwa di antara banyaknya makam yang ada di Taman Prasasti, beberapa di antaranya merupakan makam anggota Freemason," kata pemandu Museum Taman Prasasti, Yudi kepada Kompas.com di lokasi, Rabu (1/11/2023

Adapun Museum Taman Prasasti berlokasi di Jalan Tanah Abang I Nomor 1, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat. Jaraknya sekitar 700 meter dari Halte Monas.

Calon pengunjung pameran bisa datang pada Selasa sampai Minggu, mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.

Jika berkesempatan mampir ke pameran berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan:

Aktivitas di Pameran Freemason

1. Mengenal sejarah Freemason

Pameran Jejak Memori “Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia”, di Museum Taman Prasasti Jakarta, Rabu (1/11/2023).Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Pameran Jejak Memori “Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia”, di Museum Taman Prasasti Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Di Pameran Freemason pengunjung bisa belajar mengenai sejarah Freemason sejak pertama kali datang ke Tanah Air.

Menurut informasi dari Yudi, ada banyak referensi mengenai sejarah Freemason, tetapi pada pameran ini referensi yang digunakan yaitu buku karya Dr. Th. Stevens berjudul Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764-1962.

Keberadaan Freemason di Batavia tercatat sejak tahun 1762, hal ini ditandai dengan berdirinya loji pertama di Jawa bernama La Choisie.

Sepak terjang Freemason di Indonesia berlangsung hingga tahun 1962 karena setelah itu kegiatan Freemason dihentikan oleh Presiden Soekarno.

Jika dibutuhkan, pengunjung juga bisa minta bantuan pemandu supaya cerita sejarah yang diterima lebih runut.

Baca juga: Ada Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti, Catat Cara Berkunjungnya

2. Coba stempel anggota Freemason

Simbol anggota Freemason di Pameran Jejak Memori bertajuk Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia, Museum Taman Prasasti Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).Kompas.com/Suci Wulandari Putri Simbol anggota Freemason di Pameran Jejak Memori bertajuk Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia, Museum Taman Prasasti Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).

Di pameran ini terdapat stempel beberapa logo anggota Freemason. Pengunjung yang hendak melekatkan stempel tersebut sebagai kenang-kenangan bisa membawa kertas atau buku ke lokasi.

Alternatifnya, bisa juga langsung melekatkan stempel Freemason langsung ke kulit tangan.

Baca juga: Cara ke Pameran Freemason di Museum Taman Prasasti Naik KRL dan Transjakarta

Halaman:


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com